Permintaan Investor Tinggi, Pertanda Sukuk Jadi Safe Haven di Tengah Isu Corona?
Investor lebih memperhatikan tenor pendek obligasi setelah pertumbuhan ekonomi global yang tidak menguntungkan
Investor lebih memperhatikan tenor pendek obligasi setelah pertumbuhan ekonomi global yang tidak menguntungkan
Bareksa.com - Kuatnya nilai penawaran pada lelang keempat seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau atau Sukuk Negara, yang digelar pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, dinilai karena sejumlah alasan. Kemarin, (11/2) Kementerian Keuangan menerima penawaran hingga Rp69,57 triliun.
Adapun keempat seri sukuk yang ditawarkan melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) adalah SPNS12082020 (new issuance), PBS002 (reopening), PBS026 (reopening), dan PBS005 (reopening). Dari penawaran yang masuk, pemerintah memenangkan hasil lelang dari keempat seri sukuk yang ditawarkan Rp8 triliun, lebih besar Rp1 triliun dari target indikatif yang disampaikan pekan lalu (4/2) yakni hanya Rp7 triliun.
"Hal ini (hasil lelang) adalah konsekuensi dari permintaan kuat investor terhadap aset safe haven lokal di tengah prospek global yang tidak menguntungkan saat ini karena kekhawatiran penularan cepat virus Corona yang menyebar luas," kata Myrdal Gunarto, Ekonom PT Bank Maybank Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2).
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, ia melanjutkan, investor juga memiliki ekspektasi kuat pada penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI) pada pertemuan moneter berikutnya sebagai langkah pencegahan untuk pelambatan lebih lanjut pada pertumbuhan ekonomi domestik.
Pemerintah memberikan hasil rata-rata tertimbang masing-masing 3,46875 persen, 5,51490 persen, 6,02266 persen, dan 7,57342 persen, untuk SPNS12082020, PBS002, PBS026, dan PBS005. Sukuk tersebut, memiliki tenor masing-masing 6 bulan, 2 tahun, 4 tahun dan 23 tahun.
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
Myrdal menyebutkan hasil rata-rata tertimbang dimaksud lebih baik daripada hasil rata-rata tertimbang pada edisi sebelumnya yang tercatat 3,94375 persen, 5,70804 persen, 6,18750 persen, dan 7,64142 persen untuk sukuk yang memiliki tenor dengan 6 bulan, 2 tahun, 4 tahun, 7 tahun dan 23 tahun.
Pada lelang kemarin, para pelaku pasar memiliki perhatian kuat untuk sukuk bertenor pendek seperti PBS002 dan SPNS12082020. Total penawaran yang masuk dari kedua sukuk tersebut mencapai Rp50,72 triliun.
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
"Kami berpikir para pelaku pasar tetap memperhatikan tenor pendek obligasi setelah pertumbuhan ekonomi global yang tidak menguntungkan saat ini, saat wabah corona virus baru-baru ini, dan ekspektasi investor yang tinggi untuk pemangkasan suku bunga kebijakan Bank Indonesia yang akan segera terjadi," kata Myrdal.
Pada keempat seri sukuk kemarin, pemerintah menyerap Rp2,73 triliun dari total penawaran investor masuk Rp28,71 triliun pada PBS002. Sementara itu untuk SPNS12082020, pemerintah hanya menyerap Rp1,5 triliun dari total penawaran masuk investor Rp22,01 triliun.
"Ke depan, kami memperkirakan kurva yield obligasi dalam negeri akan terus lebih rendah jelang rapat suku bunga BI yang akan datang. Beberapa investor diharapkan terus mencari hasil yang menarik untuk portofolio investasi mereka selama tahun ini. Selain itu, Bank Sentral tetap siaga untuk menstabilkan kondisi pasar obligasi domestik," paparnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Savings Bond Ritel atau SBN ritel seri SBR009 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 27 Januari - 13 Februari 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.