BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berinvestasi di Proyek Hijau, Ini Rincian Green Framework Sukuk Tabungan ST006

15 November 2019
Tags:
Berinvestasi di Proyek Hijau, Ini Rincian Green Framework Sukuk Tabungan ST006
ilustrasi investor syariah pria memegang tasbih

Green Sukuk Ritel seri ST006 merupakan penerbitan green sukuk ritel pertama di dunia

Bareksa.com - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko resmi membuka masa penawaran Green Sukuk Ritel seri ST006 secara online (e-SBN) kepada investor individu Warga Negara Indonesia. Masa penawaran berlangsung pada 1 – 21 November 2019, atau masih tersisa 6 hari lagi.

Green Sukuk Ritel seri ST006 merupakan penerbitan green sukuk ritel pertama di dunia sekaligus menunjukkan komitmen dan kontribusi pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan syariah dan juga dalam mengatasi perubahan iklim, yang diwujudkan melalui penerbitan instrumen pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.

Melalui penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST006, pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan di lima sektor yakni energi yang terjangkau dan bersih, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, inovasi dan infrastruktur industri, kota dan komunitas yang berkelanjutan, dan perubahan iklim.

Promo Terbaru di Bareksa

"Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi," ungkap keterangan resmi Kementerian Keuangan.

Tujuan penerbitan ST006 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019 sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional khususnya untuk green asset.

Menurut Kemenkeu, Green Sukuk Ritel digunakan untuk membiayai atau merefinancing green projects pemerintah sesuai green framework. Proyek hijau di kementerian/lembaga yang memenuhi syarat atau sesuai dengan green framework di antaranya energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, manajemen sumber daya alam berkelanjutan, pariwisata hijau, pertanian berkelanjutan, pengelolaan limbah dan energi, hingga efisiensi energi serta ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Green Sukuk Framework

Illustration
Sumber : DJPPR Kemenkeu

Pedoman penyusunan green framework mengacu pada penerbitan obligasi hijau yang diimplementasi di Polandia, Fiji, dan Prancis. Kerangka tersebut meliputi empat piliar yakni pilar pertama tentang penggunaan hasil penerbitan di mana 100 persen digunakan untuk membiayai dan refinancing proyek hijau.

Pilar kedua seleksi dan evaluasi proyek dengan mekanisme budget tagging (penandaan anggaran) untuk menentukan proyek hijau. Pilar ketiga dari sisi pengelolaan hasil penerbitan, Kemenkeu memastikan 100 persen hasil penerbitan sukuk untuk membiayai proyek hijau. Terakhir di pilar keempat soal pelaporan green sukuk meliputi pengukuran pengurangan emisi gas rumah kaca.

Adapun syarat dan kondisi Sukuk Tabungan ST006 sebagaimana tertera dalam skema berikut ini :

Illustration
Sumber : DJPPR Kemenkeu

Hingga Jumat pagi,15 November 2019, realisasi penjualan Sukuk Tabungan ST006 telah mencapai Rp840,4 miliar atau merealisasi 84 persen dari target indikatif Rp1 triliun. Dengan demikian kuota nasional pemesanan Sukuk Tabungan ST006 masih tersisa Rp159,54 miliar.

Bagi kamu yang ingin berinvestasi di instrumen yang aman, halal, dan bebas riba ini, segera lakukan pemesanan sebelum masa penawaran ditutup. Pemerintah akan menutup masa penawaran instrumen yang menawarkan imbalan 6,75 persen tersebut pada Kamis, 21 November 2019, setelah resmi dibuka sejak awal bulan ini.

Sebagai informasi, Sukuk Tabungan adalah bukti kepemilikan sebagian aset negara yang disewakan kepada pemerintah dan bukan surat utang. Bila kita membeli sukuk, artinya kita membeli aset negara. Aset ini kemudian akan kita sewakan kembali kepada pemerintah hingga saat jatuh tempo, atau masa berlakunya habis. Pada saat jatuh tempo, pemerintah akan mengembalikan uang pokok kita secara utuh dan aset negara pun kita kembalikan.

ST006 memiliki imbalan mengambang dengan batasan minimal (floating with floor) 6,75 persen per tahun yang diperoleh dari BI 7 Day Reverse Repo Rate (5 persen) + spread 175 bps (1,75 persen). Investasi ini sangat cocok bagi investor pemula ataupun investor ritel, karena modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp1 juta (1 unit) dan maksimal Rp3 miliar (3000 unit). Tanggal setelmen pemesanan ST006 pada 28 November 2019 dengan masa jatuh tempo 2 tahun atau pada 10 November 2021.

* * *

Ingin berinvestasi halal yang dijamin negara?

Sukuk Tabungan seri ST006 hanya bisa dibeli selama masa penawaran 1-21 November 2019. Kamu bisa mendaftar untuk memesan ST006 di Bareksa.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi ST006? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan ST006.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

(KA01/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua