BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Kontrak Berjangka SUN Jadi Produk Lindung Nilai Bagi Bank, MI, Dapen & Asuransi

Bareksa08 Mei 2017
Tags:
Kontrak Berjangka SUN Jadi Produk Lindung Nilai Bagi Bank, MI, Dapen & Asuransi
Surat Utang dan Obligasi Pemerintah di Bareksa.com (Bareksa/Alfin Tofler)

Dalam implementasi awal, underlying KBSUN adalah SUN seri benchmark 5 dan 10 tahun

Bareksa.com – Pasar modal Indonesia punya instrumen investasi baru bernama Kontrak Berjangka Surat Utang Negara (KBSUN) atau Indonesia Government Bond Futures. Instrumen ini dapat menjadi investasi tambahan yang bersifat lindung nilai bagi perbankan, reksa dana, investor institusional, dana pensiun, dan perusahaan asuransi yang berfungsi untuk menjaga risiko investasi Surat Utang Negara (SUN).

KBSUN ini merupakan inisiatif Tim Pengembangan Pasar Surat Utang (TPPSU) yang terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR – Kemenkeu), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI).

Pada implementasi tahap awal, aset dasar yang akan digunakan dalam produk investasi KBSUN ini adalah SUN dengan seri acuan (benchmark) 5 tahun dan SUN dengan seri acuan 10 tahun. Saat ini nilai outstanding surat utang yang tercatat di BEI per 31 Maret 2017 mencapai Rp2.216 triliun, yang terdiri dari 85,33 persen SBN dan 14,62 persen obligasi korporasi. Seiring dengan berkembangnya pasar obligasi atau surat utang di Indonesia, perbankan, reksa dana, investor institusional, dana pensiun, dan perusahaan asuransi menanggung porsi besar dari risiko tingkat suku bunga atas investasi mereka di obligasi atau surat utang.

Promo Terbaru di Bareksa

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya, berharap kontrak berjangka yang telah diluncurkan ini dapat menjadi sarana lindung nilai bagi investor yang ingin melindungi portofolio mereka di pasar surat utang dari kenaikan yield atau penurunan harga. Menurutnya, peluncuran KBSUN dilakukan untuk menambah ragam produk investasi di pasar modal Indonesia dan meningkatkan likuiditas pasar surat utang.

“KBSUN memberikan kesempatan bagi investor untuk melakukan lindung nilai atau mengelola risiko inheren pada portofolio mereka. Manajer portofolio juga dapat memperoleh manfaat dari produk ini. Mereka dapat menggunakan KBSUN untuk menaikkan atau menurunkan total modified duration pada portofolio karena pergerakan paralel suku bunga akan memiliki dampak yang kecil terhadap nilai portofolio,” kata Alpino, Senin, 8 Mei 2017.

Peluncuran ini juga didukung oleh Anggota Bursa Derivatif yang telah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung perdagangan KBSUN. Anggota Bursa yang berpartisipasi adalah Binaartha Sekuritas, Henan Putihrai Sekuritas, Nikko Sekuritas Indonesia, Pacific 2000 Sekuritas, RHB Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia, Universal Broker Sekuritas Indonesia, dan Valbury Sekuritas Indonesia.

Peluncuran produk ini juga telah didukung dengan diterbitkannya aturan yang mengatur perdagangan, serta peraturan kliring dan penjaminannya yang telah disetujui oleh OJK. Adapun terkait dengan perdagangan KBSUN, BEI dan KPEI akan menggunakan existing system yaitu JATS Next-G Multimarket dan Sistem Kliring Derivatif (SKD) dan Standard Portfolio Analysis of Risk (SPAN) yang dapat melakukan proses kliring dan manajemen risiko secara realtime terhadap produk kontrak berjangka ini. Sedangkan informasi harga aset dasar disediakan melalui website PHEI.

Ke depannya, KBSUN juga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia sehingga dapat mendukung peningkatan nilai transaksi, jumlah investor, dan peningkatan daya tahan Pasar Modal Indonesia terhadap volatilitas pasar global di masa depan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua