Stock Pick: Saham Grup Bakrie Melesat Saat IHSG Turun, Ini Ide Trading ASII, BBCA dan ICBP
IHSG ditutup turun tipis 0,02% ke level 7.787 pada Rabu (23/10)
IHSG ditutup turun tipis 0,02% ke level 7.787 pada Rabu (23/10)
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (23/10) bergerak sideways dengan ditutup turun tipis 0,02% ke level 7.787 setelah hampir 2 pekan naik signifikan dari level 7.500. Volume perdagangan mencapai Rp14,2 triliun, tertinggi sejak dua pekan terakhir, dengan BBRI, BUMI, BBCA dan BRMS mencatat transaksi di atas Rp500 miliar sehari.
Mempertimbangkan saat ini sudah memasuki rilis kinerja keuangan kuartal ketiga 2024, investor pada Kamis (24/10) dapat mempertimbangkan akumulasi bertahap pada saham-saham Big Caps seperti ASII, BBCA, maupun ICBP yang secara historis sudah memiliki kinerja fundamental yang baik.
Stock Pick | ASII | BBCA | ICBP |
---|---|---|---|
Stock Pick | ASII | BBCA | ICBP |
Last price | 5.300 | 10.650 | 12.600 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | 5.300 | 10.650 | 12.600 |
5.175 | 10.500 | 12.425 | |
Target Price (TP) 1 | 5.425 | 10.800 | 12.800 |
Target Price (TP) 2 | 5.500 | 10.950 | 13.000 |
Stop loss | 5.000 | 10.250 | 12.150 |
Last price per 23/10/2024, Sumber: Tim Analis Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Meski pada Rabu IHSG turun, saham Grup Bakrie seperti BUMI, BRMS dan ENRG menguat. Dalam sebulan terakhir, BUMI melesat 18,5% ENRG naik 32% dan bahkan BRMS meroket 94,9%. Alasannya, BRMS yang merupakan anak usaha BUMI, dikabarkan akan masuk ke dalam indeks global MSCI, yang menjadi acuan investor global baik ritel maupun reksadana.
Tim Analis Bareksa menilai BRMS saat ini telah mencapai level harga tertinggi dalam 10 tahun terakhir di 2014. Jika berinvestasi di saham ini, investor perlu menerapkan disiplin profit taking karena harga sahamnya yang juga sudah naik signifikan dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) mencapai 2,8 kali, tertinggi dibandingkan mayoritas saham batu bara yang memiliki PBV sekitar 1 kali.
Kemudian, saham ENRG juga melesat seiring dengan berita yang mengabarkan emiten migas tersebut mengakuisisi seluruh hak partisipasi di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan. Laporan keuangan perusahaan juga menunjukkan kinerja yang positif sepanjang semester pertama 2024.
ASII: Trading Buy
Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) naik 25 poin atau 0,47% ke Rp5.300 pada perdagangan Rabu (23/10). Tim Analis Bareksa memberikan rekomendasi trading buy saham ASII dengan kisaran harga masuk Rp5.175 dan Rp5.300. Target harga saham ASII di kisaran Rp5.425 dan Rp5.500, sementara stop loss di Rp5.000.
BBCA: Trading Buy
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 150 poin atau 1,43% ke Rp10.650 pada perdagangan Rabu (23/10). Tim Analis Bareksa memberikan rekomendasi trading buy saham BBCA dengan harga masuk dalam kisaran Rp10.500 dan Rp10.650. Target harga BBCA di kisaran Rp10.800 dan Rp10.950, sementara stop loss di Rp10.250.
Dalam laporan keuangan yang dirilis Rabu, Bank BCA melaporkan kinerja kuartal ketiga yang positif. Bank milik Grup Djarum itu membukukan kredit melesat 14,5% secara tahunan (YOY) di kuartal III 2024 menjadi Rp877 triliun. Sepanjang tahun berjalan (YTD) atau dalam periode 9 bulan terakhir, kredit BBCA naik 8,2% dan kuartal per kuartal (QoQ) bertambah 3,2%. Pertumbuhan itu jauh di atas kenaikan kredit industri perbankan yang mencapai 10,4% per September 2024.
ICBP: Trading Buy
Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 75 poin atau 0,60% ke Rp12.600 pada perdagangan Rabu (23/10). Tim Analis Bareksa memberikan rekomendasi trading buy saham ICBP dengan harga masuk dalam kisaran Rp12.425 dan Rp12.600. Target harga saham ICBP dalam kisaran Rp12.800 dan Rp13.000, sementara stop loss di Rp12.150.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.