Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Niat Pemeritah China dalam menggelonorkan stimulus mulai dipertanyakan investor, sehingga berpotensi membuat reli pasar mereda
Niat Pemeritah China dalam menggelonorkan stimulus mulai dipertanyakan investor, sehingga berpotensi membuat reli pasar mereda
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,71% atau bertambah 53 poin menjadi 7.557,14 pada Selasa (8/10). Kenaikan itu berlanjut setelah pada Senin naik tipis, usai sepanjang pekan lalu merosot.
Menurut Tim Analis Bareksa, penguatan IHSG ditopang oleh saham-saham bank besar (big banks) yang mengalami pembalikan arah, setelah dua pekan turun signifikan. Indeks INFOBANK15 mencatat kenaikan tertinggi 2,46%, kemudian disusul indeks SRI KEHATI naik 1,75%.
Tim Analis Bareksa menilai reli indeks saham China mulai mereda karena Pemerintah Negara Panda dikabarkan menahan untuk menggelontorkan stimulus lebih besar yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya pelaku pasar berasumsi jika China menargetkan ekonomi tumbuh signifikan, maka butuh stimulus jumbo.
Sejak pengumuman stimulus, indeks saham China telah reli hingga 25% dalam 9 hari beruntun. Namun niat Pemeritah Negeri Tirai Bambu dalam menggelonorkan stimulus mulai dipertanyakan investor, sehingga berpotensi membuat reli pasar mulai mereda.
Investor berpeluang mulai kembali beralih ke pasar saham Asia lainnya, seperti Indonesia. Tercatat, saham big banks naik tertinggi kemarin, karena memang sudah turun signifikan sejak dua pekan lalu. Seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melesat 3,7% dan kembali menyentuh level Rp5.000, lalu disusul saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang juga naik 2,9% jadi Rp7.075.
Karena itu, Tim Analis Bareksa menyarakan agar investor bisa mulai menerapkan strategi investasi buy on weakness (BOW) atau beli saat melemah di sejumlah saham bank besar, seperti BBRI, BMRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta beberapa saham berkapitalisasi besar (big caps) lainnya seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII).
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.124,59 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.111,51 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.896,77 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,21 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.030,5 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang