Ekonomi China Tumbuh 5,2% di 2023
Tim Analis Bareksa menilai pertumbuhan ekonomi & industri China yang baik juga memiliki dampak positif terhadap Indonesia
Tim Analis Bareksa menilai pertumbuhan ekonomi & industri China yang baik juga memiliki dampak positif terhadap Indonesia
Bareksa.com - Perdana Menteri China, Li Qiang menyebutkan perekonomian China tumbuh sekitar 5,2% pada tahun lalu atau 2023. Pencapaian tersebut melampaui target pertumbuhan resmi pemerintah tanpa perlu bergantung pada stimulus besar-besaran.
"Tahun lalu pada 2023, perekonomian China pulih dan bergerak naik dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 5,2%, lebih tinggi dari target sekitar 5% yang ditetapkan pada awal tahun lalu," kata Li, dalam penampilan pertamanya sebagai pejabat nomor dua China di Forum Ekonomi Dunia/WEF tahunan di Davos, dikutip dari The Business Times, Rabu (17/1/2024).
Lebih lanjut Li menyampaikan bahwa "dalam mendorong pembangunan ekonomi, kami tidak menggunakan stimulus besar-besaran. Kami tidak mencari pertumbuhan jangka pendek sambil mengumpulkan risiko jangka panjang."
Li yang merupakan pejabat tingkat tertinggi negara yang dikirim ke Davos sejak Presiden Xi Jinping hadir pada 2017, menggarisbawahi upaya yang telah dilakukan China untuk membangkitkan kepercayaan terhadap perekonomian dan pemerintahannya.
Komentarnya muncul sehari sebelum negara tersebut akan melaporkan serangkaian data ekonomi untuk Desember dan 2023, termasuk angka pertumbuhan produk domestik bruto terbaru.
Pernyataan perdana menteri mengkonfirmasi apa yang telah diperkirakan secara luas oleh para ekonom bahwa China akan melampaui target pertumbuhan resminya untuk tahun ini, yang ditetapkan pada Maret lalu dalam pertemuan politik tahunan yang penting.
Berdampak Positif kepada Indonesia
Tim Analis Bareksa melihat, pertumbuhan ekonomi China saat ini bisa menjadi era pembalikan arah ekonomi ke depannya. "Walaupun dari sisi pemerintah China belum menerapkan kebijakan yang mendukung untuk mendorong konsumsi dalam negeri akan tetapi bisa dilihat produksi industri di China meningkat," kata Ariyanto Dipo Sucahyo, Investment Analyst Bareksa.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan industri China, yang baik juga memiliki dampak positif terhadap Indonesia akibat China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia saat ini.
"Kami melihat dengan meningkatnya produksi kemungkinan akan meningkatkan permintaan batubara dan komoditas ekspor unggulan lainnya ke depannya," kata Ariyanto.
Investasi Saham di Sini
(IQPlus/01631412/Ariyanto Dipo Sucahyo/MP)
***
Promo Terbaru di Bareksa
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.