Apa yang mau kamu cari?

Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.

BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Trump Tunda Tarif Resiprokal, Ini Strategi Investasi di Saham, Reksadana, Emas dan ST014

Abdul Malik10 April 2025
Tags:
Trump Tunda Tarif Resiprokal, Ini Strategi Investasi di Saham, Reksadana, Emas dan ST014
Ilustrasi pasar modal, termasuk IHSG, SBN dan rupiah yang sedang bergejolak, baik itu bullish atau tren naik atau bearish atau tren turun. (Shutterstock)

Trump menyatakan negara-negara yang memilih untuk tidak melakukan retaliasi akan memperoleh insentif

Bareksa.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump (9/4) mengumumkan penundaan penerapan tarif resiprokal selama 90 hari terhadap sejumlah negara mitra dagang. Langkah ini memberikan jeda diplomatik, namun tidak berlaku untuk China—yang justru terkena kenaikan tarif impor dari 104% menjadi 125%.

Kebijakan ini merupakan respons atas langkah balasan dari China yang sebelumnya menaikkan tarif produk AS dari 34% menjadi 84%. Sementara itu, tarif dasar resiprokal sebesar 10% untuk seluruh impor ke AS tetap dipertahankan. Trump juga menyatakan bahwa negara-negara yang memilih untuk tidak melakukan retaliasi akan memperoleh insentif atau bentuk penghargaan lainnya dari pemerintah AS.

Untuk diketahui, AS sebelumnya mengumumkan penerapan tarif resiprokal mulai 2 April 2025. Tarif efektif rata-rata naik dari 3% menjadi 25%, tertinggi dalam 100 tahun terakhir. Dalam 5 hari sejak pengumuman, pasar saham global anjlok yakni S&P 500 -10,13%, Nasdaq -10,58%, dan MSCI Asia Pacific -11,26%. IHSG sempat drop 9% pada Selasa (8/4) dan rupiah menyentuh Rp17.000 per dolar AS.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Pasar Meroket, Tapi Volatilitas Masih Tinggi

Pasar saham AS merespons positif pengumuman penundaan tarif ini. Pada 9 April, indeks S&P500 melejit hingga 9,5%, sementara Nasdaq melonjak 12%. Euforia ini ditopang oleh harapan investor akan stabilitas perdagangan global dan insentif kebijakan fiskal lanjutan dari Trump.

Namun, Tim Analis Bareksa memperingatkan volatilitas pasar masih akan tinggi dan kemungkinan berlanjut hingga enam bulan ke depan. Ketidakpastian kebijakan tarif ekstrem dari Gedung Putih menjadi faktor utama.

Dari sisi domestik, sikap pemerintah Indonesia yang memilih tidak membalas kebijakan tarif AS dan langkah stabilisasi nilai tukar oleh Bank Indonesia dinilai sebagai katalis positif jangka pendek bagi pasar keuangan nasional.

Beli Reksadana di Sini

Strategi & Rekomendasi Investasi

a. Bagi Investor Saham:

- Kenaikan indeks saham dapat dimanfaatkan untuk profit taking jangka pendek.
- Reminder penting: Tanggal cum date dividen untuk saham BBRI adalah 10 April dan BMRI pada 11 April.
- Biasanya terjadi koreksi harga saham setelah cum date—ini bisa menjadi peluang beli kembali di harga lebih rendah.
- Gunakan uang dingin untuk setiap transaksi saham guna mengurangi risiko volatilitas pasar.

Beli ST014 di Sini

b. Bagi Investor Konservatif hingga Moderat:

Rekomendasi Investasi:

- Reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi
- Sukuk Tabungan ST014: Imbal hasil pasti minimal 6,5–6,6% per tahun
- Logam mulia (emas): Masih menjadi aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global

Beli Emas di Sini

Rekomendasi reksadana obligasi korporasi unggulan:

Nama Reksadana
Return 1 Bulan (per 9/4/2025)

Syailendra Sharia Fixed Income

+0,78%

STAR Amanah Sukuk

+0,55%

Sumber : Bareksa

Beli Reksadana di Sini

(Ni Putu Kurniasari/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua
info
Bareksa Community
close
Community illustration

Gabung komunitas investor eksklusif.
Ikuti kelas pembelajaran tentang investasi secara online gratis via Aplikasi Telegram

checkAkses gratis
checkKonten edukasi tiap minggu
checkDiskusi dengan investor lain
checkUpdate promo & event terbaru
Bagikan Artikel
Trump Tunda Tarif Resiprokal, Ini Strategi Investasi di Saham, Reksadana, Emas dan ST014

Trump Tunda Tarif Resiprokal, Ini Strategi Investasi di Saham, Reksadana, Emas dan ST014

Trump menyatakan negara-negara yang memilih untuk tidak melakukan retaliasi akan memperoleh insentif

Bareksa