Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Trump menyatakan negara-negara yang memilih untuk tidak melakukan retaliasi akan memperoleh insentif
Trump menyatakan negara-negara yang memilih untuk tidak melakukan retaliasi akan memperoleh insentif
Bareksa.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump (9/4) mengumumkan penundaan penerapan tarif resiprokal selama 90 hari terhadap sejumlah negara mitra dagang. Langkah ini memberikan jeda diplomatik, namun tidak berlaku untuk China—yang justru terkena kenaikan tarif impor dari 104% menjadi 125%.
Kebijakan ini merupakan respons atas langkah balasan dari China yang sebelumnya menaikkan tarif produk AS dari 34% menjadi 84%. Sementara itu, tarif dasar resiprokal sebesar 10% untuk seluruh impor ke AS tetap dipertahankan. Trump juga menyatakan bahwa negara-negara yang memilih untuk tidak melakukan retaliasi akan memperoleh insentif atau bentuk penghargaan lainnya dari pemerintah AS.
Untuk diketahui, AS sebelumnya mengumumkan penerapan tarif resiprokal mulai 2 April 2025. Tarif efektif rata-rata naik dari 3% menjadi 25%, tertinggi dalam 100 tahun terakhir. Dalam 5 hari sejak pengumuman, pasar saham global anjlok yakni S&P 500 -10,13%, Nasdaq -10,58%, dan MSCI Asia Pacific -11,26%. IHSG sempat drop 9% pada Selasa (8/4) dan rupiah menyentuh Rp17.000 per dolar AS.
Pasar saham AS merespons positif pengumuman penundaan tarif ini. Pada 9 April, indeks S&P500 melejit hingga 9,5%, sementara Nasdaq melonjak 12%. Euforia ini ditopang oleh harapan investor akan stabilitas perdagangan global dan insentif kebijakan fiskal lanjutan dari Trump.
Namun, Tim Analis Bareksa memperingatkan volatilitas pasar masih akan tinggi dan kemungkinan berlanjut hingga enam bulan ke depan. Ketidakpastian kebijakan tarif ekstrem dari Gedung Putih menjadi faktor utama.
Dari sisi domestik, sikap pemerintah Indonesia yang memilih tidak membalas kebijakan tarif AS dan langkah stabilisasi nilai tukar oleh Bank Indonesia dinilai sebagai katalis positif jangka pendek bagi pasar keuangan nasional.
- Kenaikan indeks saham dapat dimanfaatkan untuk profit taking jangka pendek.
- Reminder penting: Tanggal cum date dividen untuk saham BBRI adalah 10 April dan BMRI pada 11 April.
- Biasanya terjadi koreksi harga saham setelah cum date—ini bisa menjadi peluang beli kembali di harga lebih rendah.
- Gunakan uang dingin untuk setiap transaksi saham guna mengurangi risiko volatilitas pasar.
Rekomendasi Investasi:
- Reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi
- Sukuk Tabungan ST014: Imbal hasil pasti minimal 6,5–6,6% per tahun
- Logam mulia (emas): Masih menjadi aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global
Nama Reksadana | Return 1 Bulan (per 9/4/2025) |
---|---|
Syailendra Sharia Fixed Income | +0,78% |
STAR Amanah Sukuk | +0,55% |
Sumber : Bareksa
(Ni Putu Kurniasari/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat
informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak
dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun
paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.121,74 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.109,93 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.893,98 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.085,28 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.028,98 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang