Stocks Pick : IHSG Rawan Profit Taking, Rekomendasi Saham Hari Ini EXCL, ASII dan BTPS
Pelemahan IHSG akibat pelaku pasar mencermati prospek kebijakan moneter global
Pelemahan IHSG akibat pelaku pasar mencermati prospek kebijakan moneter global
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (29/11/2023) dan saham unggulan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Kamis (30/11/2023):
IHSG : last price 7.036,09
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,071% atau berkurang 4,99 poin menjadi 7.036,09 pada Rabu (29/11/2023), dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga berkurang 1,05 poin atau 0,11% jadi 924,33. Pelemahan IHSG akibat pelaku pasar mencermati prospek kebijakan moneter global.
Secara sektoral, tercatat 6 sektor saham naik dipimpin barang baku 1,59%, transportasi & logistik dan kesehatan masing-masing naik 1,06% dan 0,59%. Sedangkan, 4 sektor saham turun dipimpin infrastruktur turun 0,93%, barang konsumen primer dan barang konsumen non primer masing-masing minus 0,86% dan 0,1%. Saham-saham dengan penguatan terbesar PYFA, IRSX, HOKI, FWCT dan CUAN. Sedangkan saham-saham pelemahan terdalam PURI, STRK, GPSO, SEMA dan AHAP.
Promo Terbaru di Bareksa
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.154.827 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 20,58 miliar lembar senilai Rp10,13 triliun. Sebanyak 235 saham naik, 300 saham turun, dan 226 stagnan. Beberapa saham kapitalisasi pasar besar (big caps) yang membebani IHSG kemarin di antaranya TLKM turun 1,33%, BBRI minus 0,93%, BREN berkurang 2%, BMRI melemah 0,85%, CPIN anjlok 4,27%, AMRT tertekan 2,09%, serta ASII turun 0,45%.
Pelemahan IHSG di tengah kinerja Bursa Saham Asia yang bervariasi dinilai akibat investor menilai prospek kebijakan ekonomi dan moneter global. Sebab Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve baru-baru ini memberi sinyal akan menahan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu lebih lama. Investor juga mencermati melemahnya permintaan eksternal dan turunnya proyeksi pertumbuhan Ekonomi China.
Kinerja bursa Asia kemarin yakni indeks Nikkei melemah 0,32% ke 33.300,8, indeks Hang Seng turun 2,08% jadi 16.993,43, indeks Shanghai naik 0,55% ke 3.021,69, serta indeks Strait Times menguat 0,61% menjadi 3.084,7. Pada perdagangan hari ini, Kamis (30/11), IHSG diprediksi masih rawan profit taking dan berpotensi melemah terbatas, seiring polanya masih dalam rentang konsolidasi wajar.
Di tengah melemahnya IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham unggulan:
Stocks Pick | EXCL | ASII | BTPS |
Last price | Rp2.160 | Rp5.525 | Rp1.700 |
Recommendation | Trading buy | Speculative buy | Trading buy |
Entry | Rp2.140 | Rp5.525 | Rp1.700 |
Rp2.100 | Rp5.400 | Rp1.600 | |
Target price (TP) 1 | Rp2.210 | Rp5.650 | Rp1.800 |
Target price (TP) 2 | Rp2.250 | Rp5.750 | Rp1.860 |
Stop loss | Rp2.050 | Rp5.300 | Rp1.575 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 29/11/2023
1. EXCL : last price Rp2.160
Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 0,47% atau bertambah 10 poin menjadi Rp2.160 pada Rabu (29/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham EXCL di kisaran Rp2.100 hingga Rp2.140, dengan target harga ambil untung di Rp2.210 dan Rp2.250, serta stop rugi di Rp2.050.
2. ASII : last price Rp5.525
Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) melemah 0,45% atau berkurang 25 poin menjadi Rp5.525 pada Rabu (29/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham ASII di kisaran Rp5.400 hingga Rp5.525, dengan target harga ambil untung di Rp5.650 dan Rp5.750, serta stop rugi di Rp5.300.
3. BTPS : last price Rp1.700
Harga saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menguat 0,59% atau bertambah 10 poin menjadi Rp1.700 pada Rabu (29/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BTPS di kisaran Rp1.600 hingga Rp1.700, dengan target harga ambil untung di Rp1.800 dan Rp1.860, serta stop rugi di Rp1.575.
Ringkasan Berita Pasar
BBTN
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan mengakuisisi dua bank syariah untuk melakukan spin off unit usaha syariah menjadi bank umum syariah. Ini karena unit usaha syariah wajib melakukan spin off apabila aset sudah mencapai Rp50 triliun. Per September 2023, aset dari unit usaha syariah BTN sudah mencapai Rp48 triliun.
DMAS
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) optimistis marketing sales tahun ini bisa mencapai Rp1,8 triliun. Hingga September 2023 perusahaan mencatatkan marketing sales Rp1,37 triliun. Selain penjualan lahan industri, penjualan rumah dan bangunan komersil juga mendorong marketing sales DMAS selama 9 bulan terakhir. Selain itu perusahaan menyatakan saat ini ada permintaan lahan industri seluas 90 hektare.
MEDC
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meraih persetujuan kesultanan Oman untuk mengakuisisi 20% blok migas di Oman milik OQ Exploration & Production LLC. Dari transaksi itu MEDC mengakuisi 20% blok 60 dan 20% dari blok 48 yang akan meningkatkan produksi harian perusahaan mencapai 13 juta barel ekuivalen minyak per hari.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.