Waskita (WSKT) Ajukan Restrukturisasi Utang ke Semua Kreditur Bank dan Pemegang Obligasi
Waskita Karya sedang menghadapi risiko masuk dalam daftar perusahaan yang akan dikeluarkan dari bursa (delisting).
Waskita Karya sedang menghadapi risiko masuk dalam daftar perusahaan yang akan dikeluarkan dari bursa (delisting).
Bareksa.com - Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melaporkan Progress Restrukturisasi Utang, yang mayoritas sudah memperoleh persetujuan dari kreditur perbankan. Sementara itu, emiten konstruksi milik negara ini akan meminta persetujuan pada pemegang obligasi.
Pj. SVP Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita menuturkan, sejak awal tahun 2023 hingga saat ini, Perseroan tengah melakukan proses review Master Restructuring Agreement (MRA) secara komprehensif kepada seluruh kreditur baik kreditur Perbankan maupun Pemegang Obligasi.
Pada September 2023, Ermy mengaku, Perseroan telah menyampaikan usulan final termsheet restrukturisasi kepada seluruh kreditur. "Hingga saat ini, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari mayoritas kreditur Perbankan yang mewakili lebih dari 80% dari total outstanding utang Perseroan kepada kreditur Perbankan," katanya, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/11).
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara untuk Pemegang Obligasi, Ermy menambahkan, Perseroan akan menyampaikan usulan persetujuan restrukturisasi melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang diselenggarakan pada 22 dan 23 November 2023.
"Apabila Perseroan telah memperoleh persetujuan dari seluruh kreditur baik kreditur Perbankan maupun Pemegang Obligasi, diharapkan ketentuan restrukturisasi akan berlaku efektif dan implementasi atas skema restrukturisasi akan memberikan dampak positif bagi kondisi Perseroan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Waskita Karya sedang menghadapi risiko masuk dalam daftar perusahaan yang akan dikeluarkan dari bursa (delisting). Ancaman delisting menjadi sorotan seiring dengan penangguhan efek perseroan selama 6 bulan, dan pembekuan tersebut diperkirakan akan mencapai 24 bulan pada tanggal 8 Mei 2025.
(IQPlus/32734288/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.