Bergerak Tak Wajar, Saham AMMN Kena Status UMA dari Bursa
Harga saham emiten tembaga dan emas ini sudah melonjak lebih dari 3 kali lipat sejak IPO
Harga saham emiten tembaga dan emas ini sudah melonjak lebih dari 3 kali lipat sejak IPO
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mencermati pola transaksi saham salah satu emiten yaitu PT Amman Mineral International Tbk (AMMN). Saham emiten tambang tembaga dan emas tersebut masuk dalam pemantauan lantaran adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Sebagai catatan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Harga saham AMMN pada siang ini sempat menyentuh level tertinggi intraday Rp5625, naik 0,45% dibandingkan penutupan sebelumnya. Harga saham AMMN sudah melonjak sejak penawaran perdana (IPO) di harga Rp1695 per saham, atau sudah naik 3,3 kali lipat.
Promo Terbaru di Bareksa
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 5 September 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham AMMN, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa."tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono, dalam surat keterbukaan Informasi BEI, yang dikutip, Senin (11/9/2023).
Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS.
"Investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," tegasnya.
Menurut data perdagangan di Bursa Efek Indonesia, kapitalisasi pasar emiten yang merupakan Grup Salim ini sudah mencapai Rp403 triliun, masuk dalam top 5 market cap terbesar di Bursa mengalahkam saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang sebesar Rp366 triliun per 8 September 2023.
Listing perdana saham AMMN pada 7 Juli 2023. Dari penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO), emiten tersebut mengantongi dana segar Rp10,73 triliun.
(IQPlus/25333549/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.