BeritaArrow iconReksadanaArrow iconArtikel

Dana Kelolaan Industri Reksadana Kembali Turun Jadi Rp496,3 Triliun di November 2023

Abdul Malik11 Desember 2023
Tags:
Dana Kelolaan Industri Reksadana Kembali Turun Jadi Rp496,3 Triliun di November 2023
Ilustrasi dana kelolaan (AUM) industri reksadana yang bergejolak seiring gejolak pasar. (Shutterstock)

Dana kelolaan industri reksadana pada November 2023 merupakan yang terendah sejak Oktober 2018 atau dalam lebih dari 5 tahun terakhir

Bareksa.com - Kinerja industri reksadana nasional kembali tertekan pada November 2023. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut dana kelolaan reksadana terbuka (open end) bahkan kembali turun di bawah Rp500 triliun, tepatnya RpRp496,25 triliun pada November. Penurunan ini akibat gejolak pasar modal yang menekan nilai aset reksadana, serta penurunan unit penyertaan atau sebagian investor menjual reksadananya.

Dana kelolaan industri reksadana Tanah Air pada November 2023 merupakan yang terendah sejak Oktober 2018 yang senilai Rp493,6 triliun, atau dalam lebih dari 5 tahun terakhir. Sebab sejak November 2018, dana kelolaan reksadana mencapai Rp499,18 triliun atau hampir menembus Rp500 triliun. Kemudian sejak Desember 2018, dana kelolaan reksadana menembus Rp506,9 triliun. Sejak saat itu industri reksadana Tanah Air terus konsisten di atas Rp500 triliun hingga mencapai level tertinggi (all time high) Rp580,14 triliun pada Desember 2021.

Lonjakan dana kelolaan reksadana pada Desember 2021, ditopang masa pandemi Covid-19 yang justru mendorong masyarakat berinvestasi secara online, seiring inovasi teknologi oleh pelaku industri. Namun sejak saat itu, industri reksadana fluktuatif seiring gejolak pasar, sehingga menekan dana kelolaannya jadi di bawah Rp550 triliun pada Juni 2022, kemudian jadi Rp500 triliun pada April 2023. Dana kelolaan reksadana sempat naik jadi Rp520 triliun pada Juli 2023, namun kemudian tertekan lagi hingga saat ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Investasi Reksadana di Sini

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry November 2023 yang mengolah data OJK mengungkapkan dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksadana pada November 2023 minus 2,34% sepanjang tahun berjalan (YTD) atau dalam 11 bulan terakhir, turun 4% secara tahunan (YOY), namun stagnan atau turun tipis secara bulanan (MOM).

Senada dengan penurunan dana kelolaan, jumlah unit penyertaan reksadana pada November 2023 juga minus 0,29% sepanjang tahun berjalan atau 11 bulan terakhir jadi 378,36 miliar pada November 2023. Secara bulanan jumlah unit penyertaan reksadana minus 1%. Penurunan jumlah unit penyertaan reksadana yang lebih kecil dari penurunan dana kelolaan, menunjukkan tekanan di industri reksadana lebih didominasi akibat penurunan nilai aset akibat gejolak pasar.

Illustration

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry Data Market - Monthly Report November 2023​

Sebagai informasi, dana kelolaan industri ini hanya menghitung reksadana publik dan tidak memasukkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), private equity fund (dana ekuitas swasta), discretionary fund atau kontrak pengelolaan dana (KPD), dana investasi real estat (DIRE) dan efek beragun aset (EBA).

Investasi Reksadana di Sini

Kelolaan Reksaadana Saham dan Pasar Uang Turun Terdalam

Menurut data OJK, penurunan kinerja reksadana nasional pada bulan lalu, terutama terjadi pada reksadana saham yang anjlok 16,96% (YTD) menjadi Rp105,7 triliun. Kemudian dana kelolaan reksadana pasar uang minus 15,27% menjadi Rp76,1 triliun pada November 2023. Meski begitu, jenis reksadana lainnya masih membukukan pertumbuhan. Yakni, reksadana campuran mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan terbesar mencapai 23,23% YTD menjadi Rp27,6 triliun pada November 2023.

Kemudian dana kelolaan reksadana pendapatan tetap naik 1,92% YTD menjadi Rp147,7 triliun pada November 2023. AUM reksadana indeks tumbuh 0,32% YTD menjadi Rp13,1 triliun, reksadana terproteksi naik 10,83% menjadi Rp109,1 triliun, serta kelolaan exchange traded fund (ETF) melesat 23,19% menjadi Rp16.9 triliun.

Tercatat dari sisi dana kelolan, reksadana pendapatan tetap berkontribusi terbesar mencapai 30%, namun dari sisi jumlah unit penyertaan reksadana terproteksi penyumbang terbanyak mencapai 28%.

Illustration

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry Data Market - Monthly Report November 2023

AUM Reksadana per Jenis November 2023 (Rp Triliun)

Jenis Reksa Dana
AUM November
Reksa Dana Pasar Uang
76,12
Reksa Dana Pendapatan Tetap
147,66
Reksa Dana Campuran
27,57
Reksadana Saham
105,67
Reksa Dana Indeks
13,11
Reksadana Proteksi
109,14
ETF
16,94
Total
496,25

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2023. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

Investasi Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua