Dikelola Pasif Bisa Cuan 13,46% Setahun, Ini Resep Reksadana Indeks Syailendra
Syailendra MSCI Indonesia Index Value Fund merupakan reksadana pasif yang mengacu pada indeks saham dengan valuasi menarik
Syailendra MSCI Indonesia Index Value Fund merupakan reksadana pasif yang mengacu pada indeks saham dengan valuasi menarik
Bareksa.com - Bagi investor agresif, reksadana indeks saham bisa jadi pilihan karena memiliki potensi imbal hasil tinggi. Apalagi, dengan pengelolaan pasif, keuntungan bisa optimal karena biaya yang lebih efisien. Salah satu reksadana indeks yang tersedia di Super App Bareksa adalah Syailendra MSCI Indonesia Index Value Fund.
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A adalah reksadana indeks yang mengacu pada indeks MSCI Indonesia Value Index. Isi dalam indeks ini adalah saham-saham dengan valuasi rendah (undervalued) atau terbilang murah, yang berpotensi menjadi the rising star dalam jangka panjang.
Tujuan investasi dari reksadana kelolaan Syailendra Capital ini adalah untuk meniru kinerja dari tolak ukurnya alias benchmark, dan berupaya memberikan tracking error rendah (tidak jauh dari acuannya) melalui pengelolaan portofolio secara pasif.
Promo Terbaru di Bareksa
Apa itu itu reksadana pasif?
Reksadana pasif adalah reksadana yang dikelola dengan pendekatan pasif. Maksudnya, portofolio reksadana ini disusun dengan menyerupai indeks acuan, sehingga kinerjanya akan mirip dengan indeks acuannya.
Sedangkan, MI pada reksadana indeks mengelola reksadana dengan pendekatan pasif, alias tidak banyak melakukan jual beli (trading) sendiri, dan hanya mengikuti pembobotan indeks agar menyerupai indeks acuan. Makanya, biaya pengelolaan reksadana ini bisa lebih efisien dan dapat memberikan hasil optimal bagi investor.
Kinerja Reksadana SMSCI
Satu hal penting yang menjadi pertimbangan investor ketika memilih reksadana adalah kinerjanya. Menurut data Syailendra, SMSCI berkinerja baik dalam periode ekspansi ekonomi dan memiliki ketahanan yang lebih baik saat terjadi koreksi pasar dibandingkan dengan indeks lain pada umumnya.
Dalam setahun terakhir (per 19 Juni 2023), reksadana yang dikelola oleh Syailendra Capital ini mencatat keuntungan 13,46%. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus 3,62% dan IDX30 justru minus 7,27%.
Grafik Perbandingan Kinerja SMSCI vs IHSG dan IDX30 Setahun
Sumber: Bareksa.com, per 19 Juni 2023
SMSCI menggunakan prinsip value investing, yaitu fokus berinvestasi secara selektif ke saham-saham berkapitalisasi besar (large cap/blue chip) yang memiliki harga relatif lebih murah dibandingkan nilai fundamentalnya (undervalued). Sehingga, selain dapat memaksimalkan profit investasi jangka panjang, bisa juga memberikan tingkat likuiditas dan volatilitas yang terjaga.
Portofolio Reksadana
Strategi investasi dari reksadana ini berdasarkan alokasi aset dalam indeks acuan dengan pertimbangan likuiditas. Reksadana ini juga dapat melakukan posisi taktikal untuk meraih harga terbaik dari saham dalam portofolio dengan kisaran alokasi 80%-100%. Acuan untuk reksadana ini adalah MSCI Indonesia Value Index.
The MSCI Indonesia Value Index berupaya menangkap saham-saham Indonesia dengan kapitalisasi besar dan menengah yang menunjukkan karakteristik dengan valuasi menarik.
Indeks MSCI Indonesia adalah salah satu indeks acuan utama yang dipercaya investor asing untuk mengelola portofolio saham-saham di Indonesia. Indeks MSCI Indonesia Value aktif melakukan review dan perubahan komposisi (rebalancing) setiap kuartal berdasarkan indikator P/E, P/B dan dividend yield.
Menurut fund fact sheet reksadana per Mei 2023, 10 besar aset (top holdings) dalam portofolio SMSCI adalah berikut ini:
Adaro Energy Tbk (ADRO)
Astra International Tbk (ASII)
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
United Tractors Tbk (UNTR)
Melihat kinerjanya, reksadana indeks ini juga mendapatkan nilai Bareksa Barometer 4,5 dari skala 5 yang artinya sangat baik. Barometer Bareksa tidak hanya mempertimbangkan return, tetapi juga risiko, tata kelola dan indikator penting lainnya yang dievaluasi secara berkala oleh Tim Analis Bareksa.
Jumlah dana kelolaan reksadana ini, yang dapat menjadi indikasi kepercayaan investor, mencapai Rp685,08 miliar per akhir Mei 2023. Reksadana indeks yang sudah meluncur sejak 8 Juni 2018, atau lima tahun lalu ini, bekerja sama dengan Standard Chartered Bank sebagai Bank Kustodian.
Apa kelebihan investasi reksadana indeks?
Reksadana indeks adalah reksadana yang dibuat untuk meniru pergerakan dan kinerja dari suatu tolok ukur yang telah ditentukan. Setidaknya ada tiga kelebihan investasi reksadana indeks.
Pertama-tama, faktor efisiensi biaya menjadi pertimbangan utama bagi investor untuk memilih reksadana indeks. Karena reksadana ini dikelola secara pasif alias hanya mengikuti daftar saham dan pembobotan dalam indeks, maka beban kerja Manajer Investasi (MI) menjadi ringan sehingga biaya yang dibebankan pun rendah.
Kedua, kinerja reksadana indeks terukur. Pergerakan NAB reksadana indeks sudah pasti mengikuti indeks dan kinerjanya pun sangat mirip. Dengan berinvestasi di reksadana indeks tidak ada lagi kejadian di mana indeks naik tinggi tetapi reksadana turun tajam akibat banyak berinvestasi di perusahaan atau sektor yang sedang merosot.
Ketiga, banyak reksadana aktif kinerjanya tertinggal dari tolok ukur. Menurut data Bareksa, dalam 5 tahun terakhir hanya sekitar 12% dari 228 reksadana saham aktif yang ada di industri bisa mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir, hanya ada 10 reksadana saham aktif yang bisa mengalahkan IHSG.
Karena itu, investor agresif yang ingin mencari biaya pengelolaan efisien dapat memilih reksadana indeks SMSCI. Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A tersedia di super app Bareksa dan bisa dibeli dengan modal mulai Rp50.000 saja.
Beli Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
(ADV | hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.