BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Juara Cuan 6 Bulan, Ini Rahasia Syailendra Pendapatan Tetap Premium

Hanum Kusuma Dewi16 Agustus 2022
Tags:
Juara Cuan 6 Bulan, Ini Rahasia Syailendra Pendapatan Tetap Premium
Ilustrasi piala juara cuan kinerja reksadana. Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencatat kinerja terbaik 6 bulan terakhir. (shutterstock)

Dalam 3 tahun terakhir, SPTP telah mencatatkan return 30% (per 12 Agustus 2022)

Bareksa.com - Smart Investor yang ingin berinvestasi jangka menengah dan memiliki profil risiko moderat bisa memilih reksadana pendapatan tetap. Satu produk rekomendasi di super app investasi Bareksa adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium.

Reksadana pendapatan tetap yang dikelola oleh Syailendra Capital ini masuk dalam Top 5 Reksadana atau reksadana terbaik yang menjadi rekomendasi di super app Bareksa. Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) mendapatkan nilai 4,32 dari skala 5 di Barometer Bareksa.

Dari sisi kinerja, reksadana SPTP mencatat imbal hasil (return) sebesar 4,69% dalam 6 bulan terakhir (per 12 Agustus 2022). Di super app Bareksa, kinerja ini merupakan yang tertinggi untuk jenis reksadana pendapatan tetap.

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration


Bahkan, bila dibandingkan dengan benchmark (acuannya) yaitu indeks reksadana pendapatan tetap, kinerja SPTP dalam lima tahun terakhir bisa melampaui jauh.

Illustration

Sumber: Syailendra

Sebagai juara cuan 6 bulan terakhir, bagaimana rahasia pengelolaan reksadana SPTP?

Menurut Fund Fact Sheet Juli 2022, komposisi investasi Syailendra Pendapatan Tetap Premium terdiri dari 89,41% di obligasi yang di dalamnya termasuk obligasi korporasi dan Obligasi Negara.

Secara lebih rinci, 58,3% alokasi ada di obligasi korporasi dan 31,1% di obligasi negara. Selain itu, terdapat alokasi investasi di pasar uang sebesar 3,89% dan saham sebesar 6,71%.

Grafik Alokasi Aset Syailendra Pendapatan Tetap Premium

Illustration


Sumber: Syailendra

Head of Fixed Income Syailendra Capital Mardiana Wirasmi menjelaskan bahwa mayoritas aset dalam portofolio reksadana SPTP adalah obligasi korporasi berperingkat. Selain itu, reksadana pendapatan tetap ini memiliki sedikit porsi di saham, sebagai pendorong kinerja.

"Karena isinya corporate bond durasi pendek, sangat aman dengan alokasi konservatif di obligasi dengan single A, double A dan SUN. Uniknya, produk ini memiliki sekitar 1-15 persen di saham sebagai booster pendorong kinerja," jelasnya.

Seperti tertera pada Fund Fact Sheet, top 10 holdings dalam portofolio reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium per Juli 2022 yakni BBKP03ASBCN1, FR0046, FR0082, FR0091, INKP01BCN3, Link Net Tbk, LPPI01BCN2, MDKA03BCN1, SIBMTR03BCN1 dan WSKT03BCN1.

Pemilihan obligasi korporasi dengan durasi pendek ini risikonya terbilang rendah tetapi bisa memberikan return yang cukup stabil. Selain itu, tambah Mardiana, dengan dana kelolaan (asset under management/AUM) SPTP saat ini terbilang cukup lincah untuk melakukan alokasi aset.

"Dengan AUM saat ini, secara tactical masih mudah untuk buy and sell dibandingkan yang punya AUM besar di atas Rp5 triliun. Sebab, suplai corporate bond memang tidak sebanyak SBN," jelasnya.

Juni 2022, dana kelolaan reksadana ini mencapai Rp571,37 miliar atau melesat 25,14% dibandingkan Desember 2021 yang senilai Rp456,58 miliar. Dibandingkan dengan AUM pada Juni tahun lalu senilai Rp316,42 miliar, maka nilainya sudah melesat 80,5%.

Kenaikan dana kelolaan ini seiring dengan pertumbuhan jumlah unit penyertaannya. Per Juni 2022, jumlah unit penyertaan Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencapai 358 juta unit, atau melesat 20 persen dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 298 juta unit.

Berkaitan dengan porsi saham dalam portofolio reksadana pendapatan tetap ini, Syailendra memilih emiten dengan sangat selektif untuk mengejar kinerja, seperti perusahaan yang melakukan corporate action. Contohnya, SPTP saat ini memiliki saham PT Link Net Tbk (LINK) yang baru saja melakukan tender offer, sehingga harga sahamnya konsisten naik dan ada target harganya.

Reksadana yang diluncurkan sejak Maret 2017 dan menggandeng PT Bank Central Asia Tbk sebagai bank kustodian ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal hanya Rp50.000.

Baca juga Inflasi Global Mereda Dorong Optimisme Investor, Ini Strategi Investasi Raih Cuan

Hiperinflasi dan Potensi Suku Bunga Naik

Mengamati kondisi global terkini, Smart Investor mungkin sudah mendengar adanya risiko hiperinflasi atau kenaikan harga barang-barang yang tidak terkendali. Akibatnya, bank sentral di dunia pun perlu menaikkan suku bunga untuk mengantisipasi kondisi ini.

Bank Indonesia pun diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan (BI-7DRRR) dalam waktu dekat ini untuk menghadapi inflasi tahunan (YOY) yang mencapai 4,95% pada Juli, tertinggi sejak Oktober 2015. Dampaknya bagi pasar obligasi domestik, imbal hasil (yield) ikut naik dan menekan harga obligasi. Bagaimana dengan reksadana pendapatan tetap SPTP?

Secara teori, Mardiana menjelaskan hal ini tentu kurang baik bagi reksadana pendapatan tetap yang mayoritas portofolionya adalah surat berharga negara (SBN). Sebab, harga SBN dalam portofolio bisa ikut tertekan dan nilai aktiva bersih reksadana juga ikut turun.

Namun, kondisi suku bunga yang naik justru bisa memberikan dampak positif bagi Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium, karena mayoritas portofolionya adalah obligasi korporasi berperingkat baik sehingga tidak terlalu berfluktuasi karena kondisi pasar.

Sebagai catatan, durasi obligasi yang makin pendek membuat fluktuasinya semakin rendah. Oleh karena itu, bila suku bunga makin tinggi, Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium berpotensi memberikan return lebih besar.

"Dengan kondisi ini, kenaikan suku bunga acuan justru bisa berdampak positif buat reksadana ini. Sebab kami bisa segera reinvest di obligasi dengan rate lebih baik dan return lebih besar," ujarnya.

Setelah melihat ulasan di atas, Smart Investor dapat mempertimbangkan produk investasi reksadana ini untuk tujuan keuangan jangka pendek menengah. Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium juga dapat digunakan untuk diversifikasi dan cocok untuk investor dengan profil risiko rendah hingga moderat.

Baca juga Promo Syailendra Pendapatan Tetap Premium Berhadiah iPhone hingga Reksadana

(ADV)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua