Rahasia Syailendra Pendapatan Tetap Premium Jawara Cuan 8 Bulan Terakhir
Reksadana pendapatan tetap kelolaan Syailendra Capital ini mencatat kinerja menarik dengan volatilitas rendah
Reksadana pendapatan tetap kelolaan Syailendra Capital ini mencatat kinerja menarik dengan volatilitas rendah
Bareksa.com - Sepanjang tahun berjalan, reksadana pendapatan tetap Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencatatkan kinerja ciamik dan menjadi juara di kelasnya. Apa rahasia reksadana pendapatan tetap yang dikelola Syailendra Capital ini?
Menurut data di super app investasi Bareksa, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) mencatat imbal hasil (return) 5,97% secara year to date (YTD) per 8 September 2022. Kinerja ini merupakan yang tertinggi di super app Bareksa.
Tabel Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap YTD di Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Menurut informasi dari Syailendra Capital, SPTP merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang berfokus berinvestasi di Obligasi Korporasi. SPTP dibentuk dengan tujuan memberikan kinerja investasi yang atraktif dengan volatilitas rendah untuk kebutuhan investasi jangka panjang dan menengah.
Dalam melakukan keputusan investasi, SPTP berfokus pada pengelolaan aktif atas durasi portfolio yang bersifat taktis. SPTP bertujuan untuk memaksimalkan return obligasi korporasi tenor pendek-menengah dengan mengutamakan prinsip manajemen risiko kredit yang prudent.
SPTP memiliki alokasi aset 80-100% pada efek bersifat utang, 0-20% pada efek pasar uang, dan 0-15% pada efek ekuitas.
Tiga Keunggulan SPTP
Berdasarkan catatan Syailendra, SPTP menawarkan tiga keunggulan yang bisa menjadi pertimbangan bagi para investor untuk memilih produk ini.
1. Kinerja Menarik dan Volatilitas Rendah
Kinerja SPTP dalam jangka panjang cenderung stabil daripada reksa dana pendapatan tetap lain pada umumnya karena mayoritas susunan portofolio adalah obligasi korporasi tenor pendek-menengah.
Bila dibandingkan dengan rata-rata reksadana sejenis yang tercermin dalam Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Bareksa, SPTP mencatat kinerja lebih unggul. Dalam 5 tahun terakhir per 8 September 2022, SPTP tumbuh 52,59% atau tiga kali lipat dari kinerja indeksnya yang hanya naik 16,49%.
Grafik Perbandingan Kinerja SPTP dan Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa
Sumber: Bareksa.com
2. Akses Pasar Pada Kelas Aset Obligasi Korporasi
Mayoritas portofolio SPTP adalah obligasi korporasi berperingkat layak investasi dengan durasi portofolio berada pada rentang 1,5 – 2 tahun.
Grafik Komposisi Portofolio Obligasi dalam SPTP
3. Imbal Hasil Lebih Tinggi daripada Obligasi Negara
Dengan adanya risiko kredit yang melekat, obligasi korporasi berperingkat AA dengan tenor 3 tahun, sebagai contoh, memiliki imbal hasil yang cenderung lebih tinggi daripada obligasi negara tenor 10 tahun.
Grafik Perbandingan Imbal Hasil Obligasi Korporasi dan Obligasi Negara
Kondisi Pasar Terkini
Menurut berita terbaru, harga barang-barang pada Agustus mengalami penurunan atau deflasi karena musim panen yang menyebabkan harga barang pangan menurun. Jika inflasi melemah, diharapkan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga juga menurun dan hal ini dapat mendorong penguatan harga obligasi serta menopang kinerja reksadana pendapatan tetap.
Di samping itu, analisis Bareksa menilai instrumen reksadana pendapatan tetap diproyeksikan memiliki potensi keuntungan pada bulan September. Dalam 5 tahun terakhir, indeks reksa dana pendapatan tetap memiliki peluang kenaikan hingga 80% dengan rata-rata imbal hasil mencapai sekitar 5%.
Tim Analis Bareksa dalam Bareksa Insight Weekly (5/9/2022)juga merekomendasikan investor profil risiko moderat dapat tetap melakukan akumulasi secara bertahap di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi hingga Bank Indonesia kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan ke level 4%. Salah satu produk reksadana pendapatan tetap yang menjadi rekomendasi adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium.
Sebagai informasi, reksadana pendapatan tetap adalah suatu portofolio investasi yang berisi surat utang (obligasi) dan produk pasar uang. Portofolio reksadana pendapatan tetap harus terdiri dari surat utang minimal 80 persen dari portofolionya dan sisanya adalah produk pasar uang.
Pergerakan reksadana jenis ini cenderung lebih stabil dengan risiko yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang tetapi lebih rendah dari reksadana saham. Karena itu, reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor dengan profil risiko rendah-moderat dan untuk investasi jangka menengah (1-3 tahun).
Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(ADV)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.