Bareksa.com - Anda sedang mencari instrumen investasi untuk jangka waktu menengah hingga panjang (3 hingga di atas 5 tahun) dan atau ingin melakukan diversifikasi investasi? Jika iya, reksadana campuran bisa Anda pertimbangkan.

​Reksadana campuran dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berinvestasi di pelbagai instrumen investasi sekaligus tapi dengan dana terbatas. Alasannya, seperti es campur yang berisi banyak jenis isinya, reksadana campuran pun demikian.

Reksadana campuran berisi campuran instrumen pasar uang, pendapatan tetap, dan saham. Makanya reksadana campuran bisa menjadi instrumen favorit terutama bagi masyarakat yang baru mulai berinvestasi. Sebab, risikonya sedikit lebih rendah daripada reksadana saham tapi imbal hasilnya cukup menarik.

Lalu, apa saja produk reksadana campuran yang terbaik?

Dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana bisa menjadi satu pertimbangan. Dana kelolaan adalah satu indikator kepercayaan investor untuk menaruh dana di produk atau manajer investasi pengelola reksadana tersebut.

Baca juga Nilai Industri Rp27,11 T, Ini Top 5 Manajer Investasi Reksadana Campuran Maret 2022

Top 5 Reksadana Campuran Dana Kelolaan Terbesar

Berikut posisi 5 besar produk reksadana campuran berdasarkan dana kelolaan pada Maret 2022 :

1. Schroder Dana Campuran Progresif

Posisi pertama produk reksadana campuran dengan dana kelolaan terbesar pada Maret 2022, masih ditempati Schroder Dana Campuran Progresif. Secara sepanjang tahun berjalan/YTD, dana kelolaan Schroder Dana Campuran Progresif tumbuh 1 persen.

2. Schroder Dana Kombinasi

Posisi kedua reksadana campuran terbesar ditempati Schroder Dana Kombinasi, yang berhasil naik satu peringkat dibandingkan bulan sebelumnya. Schroder Dana Kombinasi mengalami pertumbuhan dana kelolaan baik secara YTD dan MoM, masing-masing 40 persen dan 12 persen.

3. Syailendra Dana Investasi Dinamis

Sementara Syailendra Dana Investasi Dinamis turun satu peringkat jadi menempati posisi ketiga produk reksadana campuran dengan dana kelolaan terbesar pada bulan lalu.

4. Panin Dana Berimbang

Produk Panin Dana Berimbang bertahan di posisi keempat sebagai produk reksadana campuran dengan kelolaan terbesar pada bulan lalu.

5. Insight Benefit Balanced Fund

Posisi kelima produk reksadana campuran dengan dana kelolaan terbesar bulan lalu juga masih ditempati Insight Benefit Balanced Fund. Produk ini mengalami pertumbuhan 1 persen dan 2 persen secara MoM dan YTD.

Baca juga Bareksa Insight : Data Ekonomi RI Stabil, Reksadana Ini Bakal Makin Cuan

Daftar Top 20 Reksadana Campuran Kelolaan Terbesar Maret 2020

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2022

Sementara itu, sepanjang tahun berjalan atau YTD, produk reksadana campuran yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah SAM Cipta Sejahtera Campuran. Secara YTD reksadana yang diterbitkan Samuel Aset Manajemen ini tumbuh 57 persen.

Sedangkan secara bulanan/MoM, produk reksadana campuran yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah Schroder Dana Kombinasi, yakni tumbuh 12 persen.

Dari daftar reksadana campuran kelolaan terbesar Maret 2022 tersebut, ada empat produk yang tersedia di marketplace reksadana Bareksa, yaitu:

• Schroder Dana Kombinasi
• Schroder Dana Terpadu II
• Manulife Dana Campuran II
• Jarvis Balanced Fund

Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2022. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

Baca juga Promo THR Bareksa, Beli Reksadana Raih Hadiah Total Rp50 Juta

(Martina Priyanti/Tim Data/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.