Bareksa.com - ​Reksadana campuran dapat Anda pertimbangkan sebagai salah satu instrumen untuk rencana investasi menengah hingga panjang (3 hingga 5 tahun ke atas) dan atau untuk diversifikasi investasi. Ulasan mengenai produk reksadana campuran berikut bisa Anda pertimbangkan.

Seperti es campur yang berisi banyak jenis isinya, reksadana campuran pun demikian. Makanya, reksadana campuran dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berinvestasi di pelbagai instrumen investasi sekaligus tapi dengan dana terbatas.

Reksadana campuran berisi campuran instrumen pasar uang, obligasi, dan saham. Sehingga, reksadana campuran bisa menjadi instrumen favorit terutama bagi masyarakat yang baru mulai berinvestasi.

Reksadana campuran memiliki risiko sedikit lebih rendah daripada reksadana saham tapi imbal hasilnya cukup menarik. Lalu, apa saja produk reksadana campuran terbaik?

Baca juga Kelolaan Reksadana Campuran Rp26,2 Triliun April 2022, Ini Top 5 Manajer Investasi

Dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana bisa menjadi satu pertimbangan. Dana kelolaan adalah satu indikator kepercayaan investor untuk menaruh dana di produk atau manajer investasi pengelola reksadana tersebut.

Top 5 Reksadana Campuran Dana Kelolaan Terbesar

Berikut ini 5 besar produk reksadana campuran berdasarkan dana kelolaan pada April 2022 :

1. Schroder Dana Campuran Progresif

Produk reksadana campuran dengan dana kelolaan terbesar pertama pada April 2022, masih ditempati Schroder Dana Campuran Progresif. Secara sepanjang tahun berjalan/YTD dan bulanan/MOM, dana kelolaan Schroder Dana Campuran Progresif masing-masing tumbuh 2 persen dan 1 persen.

2. Schroder Dana Kombinasi

Posisi kedua reksadana campuran terbesar masih ditempati Schroder Dana Kombinasi. Schroder Dana Kombinasi mengalami pertumbuhan dana kelolaan baik secara YTD dan MoM, masing-masing 49 persen dan 7 persen.

3. Syailendra Dana Investasi Dinamis

Syailendra Dana Investasi Dinamis bertahan menempati posisi ketiga produk reksadana campuran dengan dana kelolaan terbesar pada bulan lalu.

4. Panin Dana Berimbang

Panin Dana Berimbang juga bertahan di posisi keempat sebagai produk reksadana campuran dengan kelolaan terbesar pada bulan lalu.

5. Insight Benefit Balanced Fund

Posisi kelima produk reksadana campuran dengan dana kelolaan terbesar bulan lalu juga masih ditempati Insight Benefit Balanced Fund. Produk ini mengalami pertumbuhan 1 persen dan 3 persen secara MoM dan YTD.

Baca juga Pasar Saham Turbulensi Hebat Sepekan, Ini Top 10 Reksadana yang Bertahan Cuan

Daftar Top 20 Reksadana Campuran Kelolaan Terbesar April 2020

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2022

Di sisi lain, sepanjang tahun berjalan atau YTD, produk reksadana campuran yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah SAM Cipta Sejahtera Campuran. Secara YTD reksadana yang diterbitkan Samuel Aset Manajemen ini tumbuh 57 persen.

Sedangkan secara bulanan/MoM, produk reksadana campuran yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah Schroder Dana Kombinasi, yakni tumbuh 7 persen.

Catatan tambahan dari daftar reksadana campuran terbesar April 2022 tersebut, ada empat produk yang tersedia di marketplace reksadana Bareksa, yaitu:

• Schroder Dana Kombinasi.
• Schroder Dana Terpadu II.
• Manulife Dana Campuran II.
• Jarvis Balanced Fund.

Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2022. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

Baca juga Promo Bareksa OVO Ekstra Bantuin, Beli Reksadana Raih Cashback hingga Rp75 Ribu

(Martina Priyanti/Tim Data/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.