BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Rencana Akuisisi Link Net Dongkrak Saham XL, Empat Reksadana Beraset EXCL Melesat

Abdul Malik15 September 2021
Tags:
Rencana Akuisisi Link Net Dongkrak Saham XL, Empat Reksadana Beraset EXCL Melesat
Ilustrasi karyawan PT XL Axiata saat sedang bekerja di kantor XL. Lonjakan saham EXCL turut mendongkrak reksadana dengan portofolio saham EXCL. (Shutterstock)

Pelaku pasar memburu saham EXCL dipengaruhi oleh perkembangan mengenai transaksi akuisisi mayoritas saham PT Link Net Tbk (LINK) oleh EXCL

Bareksa.com - Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Selasa (14/9/2021) hingga melonjak 8,85 persen ke level Rp2.950 per saham.

Saham emiten yang bergerak dalam bidang telekomunikasi tersebut juga bergerak sangat atraktif dengan nilai transaksi mencapai Rp340,88 miliar, menempati peringkat kelima saham dengan nilai transaksi terbesar di bursa.

Menurut analisis Bareksa, antusiasnya pelaku pasar memburu saham EXCL dipengaruhi oleh perkembangan mengenai transaksi akuisisi mayoritas saham PT Link Net Tbk (LINK) oleh EXCL.

Kabar terbaru sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, pelepasan saham Link Net kepada pemegang saham baru ini ternyata masih belum mendapatkan restu dari Lippo sepenuhnya selaku salah satu pemegang saham mayoritas.

Hal ini diungkapkan oleh John Riady, cucu pendiri grup tersebut yang saat ini juga menjabat sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dalam sebuah webinar.

"Saya sih baca di berita katanya mau dijual, tapi kita sih belum sepenuhnya setuju itu," kata John dalam webinar bersama Indonesia Investment Education (IIE), dikutip Selasa ini (14/9).

Menurut dia, hingga saat ini masih belum ditetapkan harga yang spesifik mengenai rencana penjualan saham tersebut. Pasalnya, Link Net merupakan perusahaan yang sehat dan memiliki kinerja yang baik dan kondisi keuangan yang baik tanpa utang.

Terlebih dengan kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlanjut, perusahaan mengalami kelebihan kapasitas untuk permintaan data.

"Kembali ke Link Net, ini perusahaan very strong tapi tetep saya percaya kalau harganya pas, oke kita bisa exit dan kita bisa re-deploy," kata dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemegang saham mayoritas Link Net bakal melepas kepemilikannya. Pemegang saham yang dimaksud adalah Grup Lippo melalui PT First Media Tbk (KBLV) dan perusahaan private equity global CVC Capital Partners via Asia Link Dewa Pte.

Kepemilikan saham Link Net oleh CVC (Asia Link Dewa) adalah 36,99 persen, sementara kepemilikan saham Link Net oleh First Media adalah 29,04 persen.

Dengan demikian, nantinya setelah transaksi tersebut, EXCL akan memiliki 1.816.735.484 atau setara dengan 66,03 persen saham LINK. Transaksi ini sekaligus menjadikan XL sebagai pengendali baru Link Net.

XL pun telah merencanakan untuk melakukan penawaran tender wajib yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/2018 setelah transaksi ini dilakukan.

Sebelumnya CEO dan Direktur Utama Link Net Marlo Budiman mengatakan hingga saat ini masih belum dipastikan berapa tepatnya harga yang akan diberikan kepada XL.

Reksadana dengan Portofolio Saham EXCL

Meroketnya saham EXCL pada perdagangan kemarin, turut mendorong kinerja reksadana yang menjadikan saham tersebut sebagai salah satu underlying asset dalam portofolionya.

Illustration

Sumber: Bareksa

Berdasarkan daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, 4 dari 10 produk reksadana yang menorehkan kenaikan imbal hasil (return) harian tertinggi kemarin tercatat memiliki saham EXCL dalam portofolionya sebagaimana tercantum pada fund fact sheet periode Agustus 2021.

Kinerja yang ditorehkan produk-produk reksadana tersebut juga terbilang cukup baik dengan kenaikan di atas 1 persen, karena mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang “hanya” naik 0,67 persen di waktu yang sama.

Empat reksadana tersebut ialah reksadana saham Manulife Saham SMC Plus, Batavia Dana Saham Syariah, Simas Syariah Unggulan dan BNP Paribas Pesona Syariah.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua