Bareksa.com - Reksadana saham syariah patut dipertimbangkan bagi Anda yang sedang mencari instrumen investasi berbasis syariah. Sebab, reksadana saham syariah dinilai memiliki potensi kinerja yang baik hingga akhir tahun ini.

Head of Investment Avrist Asset Management, Ika Pratiwi Rahayu menyampaikan potensi reksadana syariah pada sepanjang sisa tahun ini akan tetap baik dan meningkat didukung oleh tema pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung sehingga reksadana saham syariah menjadi rekomendasi bagi investor.

"Reksadana saham syariah berpotensi tumbuh lebih baik dibandingkan yang lainnya," kata Ika kepada Bareksa, Senin (9/8/2021).

Ika menjelaskan reksadana saham syariah memiliki potensi kinerja positif hingga akhir tahun seiring tema pemulihan ekonomi di tahun ini. "Kami memperkirakan pendapatan emiten syariah dapat tumbuh sebesar +35 persen yoy di FY21F dan tumbuh +23 persen yoy di FY22F," lanjut Ika.

Sebelumnya Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan atau asset under management reksadana saham syariah kembali bertumbuh 18 persen sepanjang tahun berjalan atau secara year to date/YtD menjadi Rp22,13 triliun.

Pada Mei 2021, dana kelolaan reksadana saham syariah tercatat Rp22,21 triliun dan pada April 2021 tercatat Rp21,68 triliun serta pada Maret 2021 tercatat Rp22,34 triliun.

Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2021. Untuk berlangganan laporan ini silahkan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

(Martina Priyanti/AM)

​​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.