Nilai Rights Issue Melesat 302 Persen, Sentimen Positif Reksadana Saham
Sepanjang tahun ini hingga Juli 2021, jumlah emiten yang melakukan rights issue mencapai 16 perusahaan, sedangkan pada 2020 hanya 8 perusahaan
Sepanjang tahun ini hingga Juli 2021, jumlah emiten yang melakukan rights issue mencapai 16 perusahaan, sedangkan pada 2020 hanya 8 perusahaan
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue mencapai Rp35,7 triliun hingga Juli 2021 atau meningkat 302 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang mencapai Rp8,9 triliun.
Peningkatan rights issue ini akan berdampak positif bagi pasar saham dan juga instrumen investasi seperti reksadana yang memiliki underlying saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, peningkatan nilai rights issue ini sebanding dengan emiten yang melakukan rights issue. Sepanjang tahun ini hingga Juli 2021, jumlah emiten yang melakukan rights issue mencapai 16 perusahaan, sedangkan pada 2020 hanya 8 perusahaan.
Peningkatan rights issue ini juga disebabkan oleh banyaknya bank yang melakukan rights issue pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memenuhi peningkatan modal sesuai Peraturan OJK No.12/POJK.0/2021 tentang konsolidasi bank umum.
“Sebanyak 62 persen dari total nilai rights issue pada Juli 2021 berasal dari perbankan,” ujar Nyoman dalam keterangan resmi, Senin (2/8).
Selain untuk peningkatan modal, pelaksanaan rights issue ini juga dilakukan untuk pemenuhan modal kerja. Emiten juga menggunakan dananya untuk refinancing utang serta mendanai ekspansi usaha.
Ke depan, nilai rights issue ini diperkirakan akan terus meningkat. Pasalnya, BEI masih mencatat ada 42 emiten yang berada dalam pipeline BEI yang menunggu pelaksanaan rights issue.
Peningkatan rights issue ini tentunya bisa berdampak positif bagi emiten yang melakukan rights issue dan juga pasar saham secara keseluruhan. Akhirnya, instrumen investasi seperti reksadana saham juga bisa ketiban sentimen positif dari pelaksanaan rights issue ini.
Adapun sejauh ini, 45 reksadana saham yang ada di Bareksa mencatat kinerja yang positif. Hanya 3 reksadana yang mencatat penurunan kinerja dalam setahun terakhir. Sementara reksadana saham yang lain masih membukukan kinerja positif.
Bahkan beberapa reksadanadi antaranya bisa membukukan tingkat pengembalian (return) di atas 30 persen. Manulife Saham Andalan menjadi produk reksadana yang mencatat kinerja tertinggi, yakni 68,61 persen dalam setahun.
Kemudian, ada Sucorinvest Equity Fund dari PT Sucor Asset Management yang mencatat return 52,24 persen, Trim Kapital Plus 31,46 persen dan Eastspring Investment Value Discovery Kelas A yang mencatat return 31,39 persen dalam setahun.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.