Jumlah Investor Reksadana Hampir 5 Juta, Industri Berpotensi Terus Tumbuh
Jumlah investor reksadana melonjak 47,87 persen dari 3,17 juta orang pada Desember 2020 menjadi 4,69 juta orang pada Mei 2021
Jumlah investor reksadana melonjak 47,87 persen dari 3,17 juta orang pada Desember 2020 menjadi 4,69 juta orang pada Mei 2021
Bareksa.com - Industri reksadana nasional mendapatkan angin segar dalam negeri yakni berupa kenaikan jumlah investor reksadana 47,87 persen dibandingkan akhir 2020 sebanyak 3,17 juta orang, menjadi 4,69 juta orang pada Mei 2021. Tak ayal, industri reksadana nasional dinilai memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
"Hal ini merupakan sentimen positif bagi pasar modal Indonesia yang menandakan adanya peningkatan partisipasi dari investor ritel sehingga mengurangi ketergantungan pasar modal terhadap investor asing,” sebut Infovesta Utama dalam rilis mingguannya seperti dilansir Kontan (5/7/2021).
Menurut Infovesta Utama peningkatan investor pasar modal Indonesia disebabkan karena tingkat suku bunga yang rendah. Makanya, investor secara aktif mencari alternatif investasi selain deposito yang menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi.
Di sisi lain mengenai prospek reksadana Indonesia semester II 2021 Infovesta Utama menilai pemulihan pasar modal Indonesia masih akan bergantung pada efektivitas langkah tegas pemerintah dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang diharapkan menekan angka kasus harian Covid-19.
Faktor lainnya, dari Amerika Serikat juga terdapat sentimen tapering yang cukup membebani pasar obligasi.Meski demikian, dinilai pasar saham Indonesia akhir-akhir ini diramaikan dengan saham teknologi yang memberikan sentimen positif.
Karena itu, melihat prospeknya yang cemerlang dan juga beberapa pemain besar seperti Gojek dan Bukalapak direncanakan melantai di Bursa Indonesia tahun 2021, hal tersebut diprediksi akan membawa angin segar bagi para investor.
Infovesta Utama menilai ke depannya, pemulihan pasar saham Indonesia masih akan bergantung pada perkembangan Covid-19. Sementara itu, pasar obligasi memiliki potensi kenaikan terbatas karena potensi suku bunga dipangkas lebih jauh sudah sangat kecil di samping masih munculnya isu tapering.
"Karena itu, investor yang ingin berinvestasi pada tahun ini bisa melirik produk-produk reksadana yang berinvestasi di saham teknologi mengingat prospeknya yang baik dan minat investor masih "hangat" pada sektor tersebut.
Untuk menemukan reksadana tersebut, investor dapat mencari informasi melalui fund fact sheet (FFS) untuk mengetahui reksadana mana yang memiliki posisi pada saham sektor teknologi,” papar Infovesta Utama seperti dilansir Kontan.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.