KSEI : Jumlah Investor Reksadana September Melesat Tembus 9 Juta, SBN 783 Ribu
Jumlah investor pasar modal pada September 2022 mencapai 9,77 juta
Jumlah investor pasar modal pada September 2022 mencapai 9,77 juta
Bareksa.com - Jumlah investor reksadana pada September 2022 berhasil menembus 9,09 juta investor, melesat 32,9% dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 6,84 juta investor. Pada September 2022, jumlah investor reksadana bertambah 228.785 dibandingkan Agustus yang sebanyak 8,86 juta investor. Sepanjang tahun ini hingga September 2022, ada penambahan jumlah investor reksadana sebanyak 2,93 juta investor.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksadanamenyumbang 93% terhadap jumlah total investor pasar modal yang sebanyak 9,77 juta. Jumlah investor reksadana juga menopang pertumbuhan jumlah investor pasar modal nasional yang naik 30,55%.
Sepanjang tahun ini hingga September, ada penambahan jumlah investor pasar modal baru sebanyak 2,29 juta. Data KSEI menyebut jumlah investor saham dan surat berharga lainnya pada September 2022 juga menembus 4,22 juta investor, atau naik 22,4% dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 3,45 juta. Artinya sepanjang tahun ini hingga September ada penambahan jumlah investor saham dan surat berharga lainnya sebanyak 774.998 investor.
Promo Terbaru di Bareksa
Senada jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) juga melesat 28,17% dari 611.143 investor pada Desember 2021 jadi 783.273 investor pada September 2022. Sepanjang tahun ini hingga September ada penambahan jumlah investor baru SBN sebanyak 172.130 investor. Dibandingkan Agustus 2022 yang sebanyak 761.045 investor, maka pada September ada penambahan investor baru SBN sebanyak 22.228 investor.
Sumber : KSEI
Pertumbuhan Nilai Aset Reksadana
Terus tumbuhnya jumlah investor reksadana cukup menggembirakan, meskipun tren nilai aset reksadana pada September 2022 sejatinya menurun. Menurut data KSEI nilai aset reksadana tercatat minus 1,32% dari Rp866,7 triliun pada Desember 2021 jadi Rp815,76 triliun pada September 2022. Jumlah produk investasi juga tercatat berkurang dari sebelumnya 2.407 produk pada Desember 2021 jadi 2.391 produk pada September 2022, atau berkurang 16 produk.
Sumber : KSEI
Demografi Investor
Dari sisi demografi investor berdasarkan jenis kelamin, tidak banyak berubah antara Desember 2021 dan September 2022, yakni pasar modal masih didominasi oleh investor laki-laki. Pada Desember 2022, jumlah investor laki-laki menyumbang 62,61% dengan nilai aset mencapai Rp718,39 triliun dan investor perempuan menyumbang 37,39% dengan aset senilai Rp239,3 triliun.
Pada September 2022, jumlah investor laki-laki mencapai 62,7% dengan aset Rp819,06 triliun dan investor perempuan menyumbang 37,27% dengan nilai aset Rp262,15 triliun. Sepanjang tahun berjalan hingga September 2022, nilai aset investor laki-laki naik 14% dan investor perempuan bertumbuh 9,6%,
Dari sisi usia, jumlah investor usia muda di bawah 40 tahun mendominasi hingga mencapai 81,31% dari total jumlah investor dengan aset senilai Rp151,86 triliun. Meski begitu dari sisi nilai aset, investor berusia 60 tahun ke atas mendominasi dengan nilai Rp568,28 triliun, meskipun dari sisi jumlah investornya hanya menyumbang 2,77%.
Dari penghasilan investor dengan penghasilan Rp10 juta hingga Rp100 juta per bulan mendominasi dengan menyumbang jumlah investor terbanyak atau mencapai 52,15%, dengan nilai aset mencapai Rp178,85 triliun. Kemudian investor dengan penghasilan di bawah Rp10 juta menyumbang 38,25% dari jumlah investor dengan nilai aset Rp172,18 triliun.
Investor pasar modal dengan pendidikan lulusan SMA masih mendominasi atau mencapai 62,45% dengan nilai aset Rp193,5 triliun. Namun dari sisi nilai aset, investor lulusan S1 mendominasi dengan aset senilai Rp514,03 triliun, meskipun dari sisi jumlah investor hanya menyumbang 27,97%.
Berdasarkan profesinya, pada September 2022, investor yang berprofesi sebagai pegawai swasta, negeri dan guru menyumbang 32,44% dari jumlah investor dengan nilai aset Rp342 triliun. Investor dengan profesi sebagai pengusaha yang menyumbang 13,99% dari jumlah investor, memiliki aset senilai Rp343,98 triliun. Investor yang berprofesi sebagai pelajar menyumbang 27,64% dari total jumlah investor dengan nilai aset Rp23,94 triliun, serta investor ibu rumah tangga menyumbang 6,49% terhadap jumlah investor dengan aset Rp71,58 triliun.
Kenaikan menonjol dicatatkan jumlah investor yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan pelajar, di mana pada Desember 2021, masing-masing menyumbang 5,61% dan 28% dari total jumlah investor.
Sumber : KSEI
Dari sisi sebaran wilayah, sumbangan investor dari Papua dan Maluku terhadap jumlah investor pasar modal meningkat dari 0,95% pada Desember 2022 jadi 1,01% pada September 2022. Kemudian investor dari Sulawesi juga naik dari sebelumnya menyumbang 3,94% pada Desember 2021 jadi 4,13% pada September 2022. Tidak berbeda investor asal Kalimantan sebelumnya menyumbang 5,39% jadi 5,46% dan investor asal Sumatera dari 16,55% jadi 16,73%.
Meskipun jumlah investor asal Jawa masih mendominasi, namun kontribusinya berkurang dari sebelumnya 69,83% jadi 69,33%, Artinya kini partisipasi investor luar Jawa semakin meningkat sehingga menggerus dominasi investor Jawa terhadap total jumlah investor pasar modal.
Dari sisi nilai aset, investor asal Jawa masih mendominasi dengan aset Rp3.846 triliun atau menyumbang 93,74%. Kemudian disusul investor asal Sumatera dengan aset senilai Rp92,52 triliun atau menyumbang 2,25% dan aset investor Kalimantan senilai Rp56,16 triliun atau menyumbang 1,37%, Nilai aset investor Kalimantan di pasar modal pada September 2022 melesat lebih dari 50% dibandingkan Desember 2021 yang senilai Rp37,41 triliun. Adapun nilai aset investor Sumatera naik 15,2% dari Desember 2022 yang sebesar Rp80,28 triliun.
Sumber : KSEI
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.