Lonjakan Covid-19 Bayangi Pasar Saham & Obligasi, Ini Saran Buat Investor Reksadana
Secara teknikal, IHSG diproyeksikan masih akan berfluktuasi dengan potensi penurunan terbatas
Secara teknikal, IHSG diproyeksikan masih akan berfluktuasi dengan potensi penurunan terbatas
Bareksa.com - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai diperketat untuk menangani kenaikan kasus Covid-19 dikhawatirkan memicu perlambatan ekonomi dan menjadi salah satu faktor yang bisa menekan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Indeks saham kebanggaan nasional pada 23 Juni 2021 turun 0,88 persen ke level 6.034,54. Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, IHSG diproyeksikan masih akan berfluktuasi dengan potensi penurunan terbatas. Kondisi ini turut mendorong pelemahan mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.
Di pasar obligasi, sentimen kenaikan kasus Covid-19 turut menahan laju pergerakan harga surat utang dan mengakibatkan penurunan terbatas mayoritas reksadana pendapatan tetap.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara, risiko dari lonjakan tingkat daya beli masyarakat di Amerika Serikat mulai mereda, karena Pimpinan Bank Sentral AS (The Fed) menyatakan jika ekonomi AS belum sepenuhnya pulih dan tidak akan segera menaikkan suku bunga acuan.
Sehingga pasar obligasi Indonesia diproyeksikan masih akan bergerak stagnan. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 23/06/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,6 persen, pada 23 Juni 2021.
Meskipun kinerja pasar saham dan obligasi nasional dibayangi penurunan dan stagnasi, namun ada beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap di Bareksa yang masih mencatatkan kinerja moncer.
Bagi investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana berikut ini untuk berinvestasi :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 23 Juni 2021)
Reksadana Saham
Sucorinvest Maxi Fund : 32,34 persen
TRIM Kapital : 29,99 persen
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 16,94 persen
Principal Index IDX30 : 9,68 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Manulife Pendapatan Bulanan II : 2,59 persen
Ganesha Abadi Kelas G : 6,18 persen
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.