Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya hingga ke level 6,100. Pada pada 10 Juni 2021, indeks saham kebanggan nasional itu naik 0,99 persen ke level 6.107,54.

Menurut analisis Bareksa, penguatan IHSG seiring dengan kenaikan harga minyak dunia yang menyentuh level US$72 per barel, tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Pelonggaran pembatasan kegiatan di beberapa kawasan pengimpor minyak terbesar dunia, seperti Eropa dan Amerika Serikat diproyeksikan dapat meningkatkan permintaan minyak.

Kondisi Hal ini turut mendorong kinerja reksadana saham dan reksadana indeks.

Di sisi lain, perbaikan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) serta Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Mei yang mencerminkan optimisme masyarakat terhadap pemulihan ekonomi menaikkan minat investor terhadap instrumen keuangan di Indonesia, salah satunya Surat Berharga Negara (SBN).

Hal ini mendorong penguatan pada mayoritas harga SBN dan mempengaruhi kenaikan pada reksadana pendapatan tetap.

Positifnya kinerja IHSG dan SBN, reksadana mana saja yang bisa dipertimbangkan?

Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 10 Juni 2021) :

Reksadana Saham

Syailendra Equity Opportunity Fund : 23,77 persen
Bahana Dana Prima : 11,68 persen

Reksadana Indeks

BNP Paribas Sri Kehati : 13,96 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 14,28 persen

Reksadana Pendapatan Tetap​

TRAM Strategic Plus : 11,69 persen
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II : 9,99 persen

(Sigma Kinasih/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.