Bareksa Update : Pasar Ambrol, Reksadana Berbasis Obligasi Tenor Pendek Bisa Dilirik
Investor pasar modal merespons negatif rilis data Indeks Keyakinan Konsumen yang berada di level terendah tahun ini
Investor pasar modal merespons negatif rilis data Indeks Keyakinan Konsumen yang berada di level terendah tahun ini
Bareksa.com - Investor pasar modal merespons negatif rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2021 yang turun ke level 77.3 atau level terendah tahun ini.
Menurut analisis Bareksa, data tersebut menunjukkan keyakinan konsumen masih tertahan seiring dengan berlanjutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
Hal ini mengakibatkan penurunan hampir seluruh sektor saham di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta pelemahan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.
Promo Terbaru di Bareksa
Indeks saham Tanah Air pada perdagangan kemarin (8/9/2021) anjlok 1,41 persen ke level 6.026,02, atau kembali tersungkur ke level di bawah 6.100.
Senada, pasar obligasi juga mengalami pelemahan terbatas dan mendorong penurunan kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap menyusul rilis data IKK tersebut.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 08/09/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,1 persen pada 8 September 2021.
Analisis Bareksa menilai, para pelaku pasar juga masih menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terkait pertumbuhan tenaga kerja sebagai salah satu indikator untuk memutuskan kebijakan ekonomi.
Di tengah pasar saham dan obligasi yang sama-sama ambrol, investor dengan profil risiko moderat dan agresif dapat mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi tenor pendek yang pergerakannya cenderung lebih stabil dibandingkan tenor panjang.
Selain itu beberapa reksadana saham dan reksadana indeks yang mencatat kinerja menonjol berikut ini juga bisa dipertimbangkan, Beberapa produk reksadana tersebut adalah :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 8 September 2021)
Reksadana Saham
Sucorinvest Maxi Fund : 25,03 persen
Manulife Saham Andalan : 57,28 persen
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 1,68 persen
Principal Index IDX30 : -0,75 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Stable Fund : 9,37 persen
Schroder Dana Andalan II : 1,09 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, selalu sesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu ya.
(Sigma Kinasih / AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.