Prediksi Indeks Saham Capai 6.190, Bagaimana Strategi Investasi Reksadana?
Investor dapat melakukan akumulasi di reksadana pendapatan tetap jika rilis data suku bunga acuan sesuai ekspektasi
Investor dapat melakukan akumulasi di reksadana pendapatan tetap jika rilis data suku bunga acuan sesuai ekspektasi
Bareksa.com - Indeks saham (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG) selama sepekan periode 12-16 April 2021 naik 0.26 persen ke level 6,086.26. Kenaikan itu ditopang sektor pertambangan dan perkebunan yang masing-masing meningkat 1,99 persen dan 2,03 persen pada akhir pekan. Investor asing melakukan aksi jual di pasar saham sekitar Rp141.63 miliar.
Imbal hasil obligasi Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,5 persen dari pekan sebelumnya di 6,45 persen. Investor asing mencatatkan penjualan pada SBN sekitar Rp3.59 triliun pada pekan lalu (14/04).
Grab dikabarkan telah membeli saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sekitar 4 persen senilai lebih dari Rp4 triliun atau setara SGD366 juta dalam penjualan private placement EMTK pada 5 April 2021.
Promo Terbaru di Bareksa
Hal ini diperkirakan membuat valuasi harga saham EMTK menjadi lebih murah dan menyebabkan harga sahamnya naik cukup signifikan pada 15 April 2021 sekitar 7,14 persen di harga Rp2,550 per saham. Sejak awal tahun, saham EMTK sudah meroket 82 persen.
Pergerakan Saham EMTK YtD (30 Dec 2020 – 16 April 2021)
Sumber: Bareksa
Strategi Investasi Reksadana
IHSG sebagai acuan pergerakan reksadana berbasis saham diproyeksikan masih akan bergerak naik-turun (volatile) di kisaran level 5.850 – 6.190.
Investor perlu mencermati pergerakan indeks saham Amerika seperti DJIA dan S&P 500 yang turut mempengaruhi indeks saham global, termasuk IHSG.
Kedua indeks tersebut tercatat selalu naik menembus level tertingginya melewati level sebelum pandemi dan cenderung dapat mengalami koreksi secara teknikal.
Sementara itu, acuan imbal hasil obligasi Indonesia diperkirakan bergerak pada rentang 6.4 – 6.7 menanti rilis suku bunga acuan yang diproyeksikan tetap di level 3.5 persen.
Investor dapat melakukan akumulasi di reksadana pendapatan tetap jika rilis data suku bunga acuan sesuai ekspektasi atau imbal hasil obligasi Indonesia tenor 10 tahun dapat menyentuh level 6.65 persen hingga 6,75 persen.
Mutual Fund Products Highlight
Sumber: Bareksa, Fund Fact Sheet Maret 2021
*Produk reksadana saham memiliki saham EMTK
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.