Setahun Berlalu Sejak Market Crash, Kinerja Indeks Saham dan Reksadana Melesat
Top 10 reksadana di Bareksa membukukan kinerja melonjak di atas 70 persen setahun
Top 10 reksadana di Bareksa membukukan kinerja melonjak di atas 70 persen setahun
Bareksa.com - Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, on this day 24 Maret 2020 atau tepat setahun lalu menjadi periode yang bersejarah bagi pasar saham Indonesia.
Bagaimana tidak? Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kala itu menyentuh titik terendahnya di level 3.937,63 sekaligus mencerminkan penurunan 37,49 persen year to date (YtD).
Kejadian tersebut mungkin sangat membekas di benak sebagian besar investor pasar modal RI karena menyebabkan portofolio mereka berdarah-darah.
Promo Terbaru di Bareksa
Sekadar flashback, tentu kita masih ingat periode suram bagi pasar saham dalam negeri tersebut disebabkan oleh munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia pada awal Maret tahun lalu.
Hal tersebut membuat para pelaku pasar panik dan berlomba-lomba “membuang” aset berisiko mereka yang membuat kejatuhan IHSG tak terhindari.
Alhasil, BEI dan OJK menerapkan berbagai kebijakan untuk menahan kepanikan pasar, seperti penghentian perdagangan atau trading halt dan mengubah aturan batas bawah auto rejection saham dari sebelumnya 10 persen menjadi 7 persen.
Dengan adanya trading halt maka saham yang sudah turun 7 persen dalam sehari tak bisa diperdagangkan lagi. Kebijakan ini untuk menahan gelombang aksi jual saham yang didorong oleh kepanikan pasar.
Wabah Covid-19 memang menjadi momok menakutkan bagi dunia hingga sukses memukul sendi-sendi kehidupan manusia, baik dari sisi kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Imbasnya, ekonomi di kuartal II 2020 (April-Juni) terkontraksi dalam.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia negatif 5,32 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut menjadi yang terendah sejak kuartal I 1999 yang pada saat itu mencapai -6,13 persen.
Setahun Berlalu, IHSG dan Reksadana Saham Melesat Tajam
Setahun setelah masa-masa sulit tersebut, IHSG terlihat cenderung sudah bangkit yang terlihat dari pergerakannya yang naik siginifikan dalam setahun terakhir.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, IHSG terlihat sudah bangkit dan meroket 58,79 persen. Hal tersebut juga diikuti oleh pergerakan reksadana berbasis ekuitas yang tercermin dari kenaikan indeks reksadana saham dan indeks reksadana saham syariah masing-masing 41,98 persen dan 31,61 persen.
Hal yang lebih menarik lagi, beberapa reksadana yang dijual di aplikasi reksadana Bareksa bahkan mencatatkan kinerja yang fantastis. Berikut top 10 reksadana saham yang mencatatkan imbal hasil (return) tertinggi dalam setahun terakhir per 24 Maret 2021.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa top 10 reksadana yang tersedia di aplikasi reksadana Bareksa mencatatkan kinerja yang sangat fantastis bahkan dengan kenaikan di atas 70 persen setahun. Bayangkan jika setahun yang lalu kita membeli salah satu dari produk tersebut dan masih menahannya hingga saat ini.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang (>5 tahun).
Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu ya!
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.