Reksadana Pendapatan Tetap Positif di 2020, Ini Top 10 Produknya
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa mencatat return 7,22 persen YTD
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa mencatat return 7,22 persen YTD
Bareksa.com - Di saat pasar saham bergerak bak roller coaster sepanjang 2020, pasar obligasi negara Indonesia masih bisa bertahan. Reksadana pendapatan tetap, yang berbasiskan obligasi, mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini.
Imbal hasil (yield) obligasi negara tenor 10 tahun yang jadi acuan (benchmark) di awal tahun berada di level 7,07 persen. Per 29 Desember 2020, yield obligasi negara 10 tahun sudah berada di level 6,04 persen. Sebelumnya, pada Maret 2020, ketika wabah virus corona ditetapkan menjadi pandemi, yield obligasi sempat menyentuh level tertinggi 8,43 persen.
Sebagai informasi, yield obligasi berkebalikan dengan harga sehingga penurunan yield menandakan peningkatan harga di pasar akibat permintaan bertambah. Sebaliknya, yield yang naik menandakan harga di pasar turun sehingga nilai aset berbasis obligasi juga turun.
Promo Terbaru di Bareksa
Real yield (yield dikurangi inflasi) obligasi negara Indonesia ternyata menarik bila dibandingkan dengan negara tetangga dan negara berkembang lainnya (peers). Sebab, real yield obligasi negara Indonesia termasuk yang tertinggi dibandingkan negara berkembang lain.
Selain itu, Bank Indonesia telah lima kali menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sepanjang tahun ini. Suku bunga acuan BI kini berada di level 3,75 persen, turun 125 basis poin dibandingkan level di awal tahun.
Penurunan suku bunga ini membuat yield obligasi semakin rendah sehingga membuat harga obligasi juga meningkat. Faktor lainnya, dolar Amerika Serikat terpantau melemah sehingga mata uang negara berkembang seperti rupiah menguat. Akibatnya, obligasi negara Indonesia makin menarik di mata investor.
Sepanjang tahun ini, investor cenderung mencari aset aman, seperti obligasi negara Indonesia yang dijamin oleh pemerintah. Selain itu, yield obligasi negara Indonesia juga menarik dalam tren yield negatif secara global sehingga mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap.
Dengan pasar obligasi yang menguat ini, reksadana pendapatan tetap mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini, berbeda dengan rata-rata reksadana saham. Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa mencatat keuntungan return positif 7,22 persen, berkebalikan dengan Indeks Reksadana Saham Bareksa yang minus 7,08 persen secara year to date (YTD) hingga 29 Desember 2020.
Berdasarkan data Bareksa, sebanyak 24 produk reksadana pendapatan tetap yang tersedia di marketplace Bareksa bisa mencatatkan return di atas 10 persen sepanjang tahun ini. Top 10 reksadana pendapatan tetap return tertinggi di Bareksa bisa mencatat 13 hingga 17 persen YTD.
No | Nama Produk Reksadana | Return YTD (%) |
---|---|---|
1 | Medali Dua | 17,02 |
2 | Sucorinvest Bond Fund | 15,76 |
3 | Cipta Bond | 15,65 |
4 | Capital Fixed Income Fund | 14,88 |
5 | Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A | 14,61 |
6 | RHB Fixed Income Fund 2 | 14,33 |
7 | Reksa Dana Kehati Lestari Kelas G | 14,05 |
8 | TRAM Strategic Plus | 13,53 |
9 | Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 13,14 |
10 | Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II | 12,99 |
Sumber: Bareksa.com
Di posisi pertama ada Medali dua yang dikelola oleh Mega Capital Investama dengan return 17,02 persen YTD hingga 29 Desember 2020. Kemudian, disusul oleh Sucorinvest Bond Fund dari Sucor Asset Management dengan return 15,76 persen.
Cipta Bond yang dikelola Ciptadana Asset Management menempati posisi ketiga dengan return 15,65 persen sejak awal tahun. Lalu, Capital Fixed Income dari Capital Asset Management berada di posisi keempat dengan return 14,88 persen.
Posisi kelima dan keenam ditempati oleh Manulife Obligasi Negara Indonesia II kelas A dari Manulife Aset Manajemen Indonesia dan RHB Fixed Income Fund 2 dari RHB Asset Management. Reksa Dana Kehati Lestari Kelas G yang dikelola Bahana TCW Investment Management menduduki posisi ketujuh dan TRAM Strategic Plus dari Trimegah Asset Management di posisi kedelapan.
Syailendra Pendapatan Tetap Premium dari Syailendra Capital ada di posisi kesembilan dengan return 13,14 persen. Terakhir, Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II dari Mandiri Manajemen Investasi ada di posisi kesepuluh dengan return 12,99 persen.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.