BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Avrist AM Targetkan Dana Kelolaan Rp7,8 Triliun di 2021

Abdul Malik29 Desember 2020
Tags:
Avrist AM Targetkan Dana Kelolaan Rp7,8 Triliun di 2021
Pencatatan Perdana Reksa Dana Avrist ETF Fixed Rate Bond I (Kode ETF: XAFA) di Bursa Efek Indonesia. XAFA merupakan ETF ke-10 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di tahun 2019. (doc BEI)

Avrist berencana merilis 2-3 produk reksadana open end dan 2 produk reksadana terproteksi

Bareksa.com - Avrist Asset Management (Avrist AM) menargetkan pada tahun depan atau 2021, ada kenaikan pada dana kelolaan atau asset under management/AUM, sekitar Rp3 triliun. Head of Investment Avrist AM, Farash Farich mengatakan tahun depan perseroan menargetkan dana kelolaan sekitar Rp7,8 triliun.

Disebutkan target dana kelolaan pada tahun depan itu mencerminkan kenaikan hampir 60 persen, dibandingkan posisi dana kelolaan pada akhir November 2020 senilai Rp4,94 triliun. Sementara itu mengenai rencana penerbitan produk reksadana baru, Farash mengatakan masih tentatif. "Harapannya sekitar 2-3 produk reksadana open end dan mungkin 2 produk reksadana terproteksi,” kata Farash dilansir Bisnis.com (28/12/2020).

Pada tahun ini sendiri, Avrist AM hanya meluncurkan dua reksadana terproteksi dan satu reksadana saham pada kuartal I 2020 atau sebelum pandemi menekan ekonomi secara global. Farash mengatakan fund manager mulai mengambil posisi defensif ketika unit penyertaan reksadana turun pada semester I/2020 ketika pasar saham anjlok dan baru naik pada paruh kedua.

Promo Terbaru di Bareksa

"Kemudian ada kenaikan risiko kredit korporasi. Jadi, manajer investasi lebih defensif juga. Sambil melihat pemulihan ekonomi, lebih banyak mengoptimalkan produk yang sudah ada," jelasnya.

Target dana kelolaan senilai Rp8 triliun yang ditetapkan pada akhir 2019, pun tak tercapai lantaran kondisi pandemi berdampak negatif terhadap performa pasar saham maupun obligasi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per pekan pertama Desember 2020, hanya terdapat 35 produk baru reksadana yang diterbitkan sejak awal tahun.Jumlah tersebut turun 46,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 66 produk. Adapun, di sepanjang 2019 manajer investasi menerbitkan produk baru reksadana sejumlah total 82 produk.

Meski jumlah penerbitan produk baru reksadana tahun ini lebih sepi, jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana tumbuh baik. Hingga 4 Desember 2020, nilai dana kelolaan reksadana tercatat senilai Rp562,13 triliun, atau naik 3,67 persen dibandingkan posisi pada akhir 2019 yang senilai Rp542,19 triliun.

Prediksi Kinerja Reksadana 2021

Farash sebelumnya menyatakan resesi ekonomi yang terjadi pada 2020 tidak serta merta memberikan dampak negatif kepada kinerja semua jenis reksadana. Reksadana berbasis instrumen pendapatan tetap diuntungkan karena tingkat inflasi yang rendah akibat resesi menyebabkan imbal hasil riil yang diterima investor menjadi lebih tinggi.

Reksadana pendapatan tetap dan pasar uang memiliki kinerja positif tahun ini. Sebaliknya kinerja reksadana saham masih memiliki sedikit kinerja negatif.

Namun, perbaikan kinerja bisnis dan ekonomi di kuartal III dan IV diperkirakan berlanjut ke tahun 2021, seiring berkurangnya lockdown di berbagai negara, pengembangan vaksin Covid-19 serta berlanjutnya tingkat bunga rendah.

Dengan perbaikan ekonomi di tahun 2021, diperkirakan inflasi akan naik bertahap baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat. Hal ini akan menyebabkan turunnya selisih imbal hasill riil kedua negara yang dapat dapat membatasi potensi capital gain bagi reksa dana pendapatan tetap.

Dengan demikian, ekspektasi kinerja reksadana pendapatan tetap di tahun 2021 diperkirakan masih positif namun tidak setinggi di tahun 2020 dengan kisaran kinerja di sekitar 5,5 persen-6 persen. Namun tetap masih lebih baik dari inflasi yang berkisar 2 persen-3 persen dan kinerja reksadana pasar uang yang berkisar di 4,5 persen-5 persen.

Pada paruh pertama tahun 2021, investor dapat mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap berbasis SBN atau korporasi dengan durasi menengah untuk mendapatkan sedikit capital gain. Atau reksadana pendapatan tetap berbasis SBN dengan durasi panjang namun membagikan hasil investasi rutin. Reksadana pasar uang dengan komponen obligasi yang bobotnya reasonable juga dapat menjadi pilihan untuk kebutuhan jangka pendek.

Sebaliknya, reksadana saham diperkirakan dapat memberikan kinerja lebih tinggi dalam jangka panjang dibandingkan reksadana pendapatan tetap dimulai dari tahun 2021. Antara lain disebabkan korelasi yang tinggi antara pemulihan bisnis, pertumbuhan laba emiten dan kenaikan harga saham.

Dengan valuasi yang netral saat ini, diperkirakan saham akan memiliki potensi capital gain yang linear dengan tingkat pertumbuhan laba emiten di IHSG. Bila ada pemulihan bisnis, laba dapat tumbuh di kisaran 15-20 persen di 2021 dari low base tahun ini.

Dalam jangka yang lebih panjang potensi kinerja saham akan kembali ke rata-rata jangka panjang sebelum pandemi di sekitar 10-12 persen per tahun. Semua sektor emiten akan diuntungkan oleh pemulihan ekonomi hanya berbeda-beda skalanya.

Untuk itu ada baiknya investor memilih reksadana saham pasif atau aktif yang terdiversifikasi ke banyak sektor dan fundamental kuat ketimbang berat di beberapa sektor saja dan tidak memiliki fundamental kuat Contohnya reksadana indeks IDX30, Growth Fund atau ESG leaders.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua