Ingin Investasi di ETF? Berikut 5 Besar Manajer Investasi Jawara ETF pada Oktober
ETF dapat dijadikan salah satu alternatif investasi di tengah volatilitas pasar
ETF dapat dijadikan salah satu alternatif investasi di tengah volatilitas pasar
Bareksa.com - Dana kelolaan atau asset under management (AUM) ETF (Exchange Traded Funds) tercatat mengalami pertumbuhan 6 persen secara bulanan (MoM). Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan ETF pada Oktober 2020 mencapai Rp14,15 triliun.
Kinerja positif dana kelolaan ETF secara bulanan menurut Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020, ditopang oleh kinerja positif Manajer Investasi (MI) yang menerbitkan ETF, khususnya 20 MI dengan perolehan dana kelolaan ETF terbesar pada Oktober 2020. IPOT dan Bahana TCW, secara berurutan menduduki posisi pertama dan kedua Manajer Investasi dengan dana kelolaan ETF terbesar yakni Rp6,44 triliun dan Rp4,29 triliun.
Posisi ketiga dan keempat, ditempati BNI AM dan Batavia PAM dengan perolehan AUM yang pada Oktober 2020 memperoleh dana kelolaan ETF masing-masing Rp1,22 triliun. Selanjutnya pada posisi kelima ditempati Danareksa dengan perolehan AUM ETF Rp483 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Top 5 MI dengan AUM ETF Terbesar Oktober 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020
Alternatif Investasi
Perkembangan kasus Covid-19 dinilai masih akan membuat pasar diliputi ketidakpastian. Namun demikian pada sisi lainnya, PT Insight Investments Management seperti dilansir Kontan.co.id menilai, optimisme pasar atas perkembangan terbaru vaksin Covid-19 mulai mereda.
Dalam kondisi tersebut, investor dinilai bisa memanfaatkan fitur fleksibilitas dalam transaksi pada reksadana exchange traded fund (ETF). "Karena volatilitas yang masih sangat tinggi, kami sarankan investor bisa memanfaatkan fitur fleksibilitas dalam transaksi pada reksadana ETF," kata Direktur Utama Insight Investments Management, Ekiawan Primaryanto.
Dia menjelaskan fitur yang tersedia pada ETF memungkinkan investor bisa seperti trader jadi bisa hit and run. Nah jika dilihat dari grafik tersebut, untuk periode 2018-2019 atau saat krisis finansial global, namun pasar cenderung volatile dan sideways.
"Di tengah kondisi pasar baik domestik maupun global yang cenderung fluktuatif, kehadiran produk Reksadana Insight ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index bisa menjadi alternatif investasi,” ungkap dia seperti dilansir Kontan. Namun jika investor berinvestasi di reksadana konvensional yang cenderung buy and hold, Ekiawan menjelaskan, investor akan sulit mendapatkan imbal hasil maksimal.
20 Top MI dengan AUM ETF Terbesar Oktober 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020
ETF sendiri merupakan reksadana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa layaknya saham. Dengan kata lain, ETF adalah sebuah produk investasi yang menggabungkan dua karakteristik produk sekaligus, yaitu reksadana berbentuk terbuka (open ended fund) dan saham (common stock).
Lebih lanjut, ETF dikategorikan menjadi dua jenis yaitu ETF aktif dan ETF pasif. ETF aktif adalah ETF yang dikelola secara aktif oleh manajer investasi (MI) berdasarkan kriteria dan pemilihan efek yang ditentukan oleh MI sehingga kinerja ETF bergantung kepada kinerja MI tersebut.
Adapun ETF pasif adalah ETF yang dikelola secara pasif dengan pemilihan efek mengacu kepada suatu indeks tertentu sehingga kinerjanya merupakan cerminan dari kinerja dari indeks acuan tersebut.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.