AUM Reksadana Fintech Melesat 113 Persen di Tengah Pandemi, Ini Datanya
Per Oktober 2020, dana kelolaan reksadana fintech menembus Rp4,75 triliun
Per Oktober 2020, dana kelolaan reksadana fintech menembus Rp4,75 triliun
Bareksa.com - Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Uriep Budhi Prasetyo, menyatakan pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana yang dikelola perusahaan teknologi finansial (fintech) terus melesat 5 tahun terakhir. Sepanjang 2020 hingga Oktober, dana kelolaan reksadana fintech menembus Rp4,75 triliun atau melesat 113 persen, dibandingkan tahun lalu yang masih Rp2,23 triliun.
"Market share AUM fintech melonjak jadi 0,9 persen per Oktober 2020 dibandingkan akhir 2019 yang baru sekitar 0,4 persen," ungkapnya dalam diskusi bertajuk "Take a Chance : Fintech Has Deepened and Further Increased Resiliance of Indonesia's Capital Market" dalam ajang Pekan Fintech Nasiconal secara virtual (20/11/2020).
Lonjakan dana kelolaan reksadana fintech berhasil dicatatkan di tengah industri pasar modal yang tertekan dihantam pandemi Covid-19 di mana per Oktober 2020 total dana kelolaan industri reksadana masih minus 2 persen jadi Rp529,86 triliun. Kondisi itu menunjukkan perilaku investasi investor ritel melalui platform cukup tahan banting dari dampak pandemi Covid-19.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : materi paparan Dirut KSEI, Uriep Budhi Prasetyo
Menurut Uriep, pada 2016 lalu dana kelolaan reksadana fintech baru senilai Rp43,39 miliar dan hingga 2018 masih di bawah Rp1 triliun. Baru kemudian pada 2019 meroket hingga 224 persen menembus Rp2,23 triliun.
Transaksi Subscription dan Redemption
Sepanjang 5 tahun terakhir, volume transaksi baik nilai berlangganan atau pembelian (subscription) dan penjualan (redemption) trennya terus melesat. Tercatat per Oktober 2020, jumlah volume transaksi subscription reksadana melalui fintech mencapai 5,58 juta transaksi per Oktober 2020 atau meroket 73 persen YtD dibandingkan 2019 yang sebanyak 3,22 juta transaksi.
Di periode yang sama jumlah transaksi redemption reksadana melalui fintech mencapai 1,68 juta transaksi per Oktober 2020 atau melesat 76 persen dibandingkan akhir tahun lalu yang sebanyak 956.340 transaksi. Jumlah transaksi subscription reksadana melalui fintech mencapai 3,3 kali lipat dibandingkan transaksi redemptionnya.
Dalam 5 tahun terakhir, per Oktober 2020 transaksi pembelian reksadana melalui fintech terbang hingga 76.651 persen dibandingkan 2016 yang baru 7.278 transaksi. Tidak berbeda, transaksi penjualan juga melonjak 144.244 persen dalam 5 tahun terakhir.
Sumber : materi paparan Dirut KSEI, Uriep Budhi Prasetyo
Jenis Reksadana Kontributor Terbesar
Uriep menyatakan berdasarkan jenisnya, lima jenis reksadana kontributor terbesar terhadap dana kelolaan reksadana fintech yakni reksadana pasar uang yang senilai Rp2,58 triliun per Oktober 2020. AUM reksadana pasar uang menyumbang 54,36 persen terhadap total dana kelolaan reksadana fintech.
Kemudian disusul reksadana pendapatan tetap senilai Rp914,22 miliar atau menyumbang 19,2 persen, reksadana saham Rp701,59 miliar yang menyumbang 14,7 persen, reksadana indeks Rp343,07 miluar atau menyumbang 7,2 persen, serta exchange traded fund (ETF) senilai Rp98 miliar atau menyumbang 2 persen.
Tren jenis reksadana dengan AUM terbesar di fintech sedikit berbeda dengan tren di industri, di mana dana kelolaan terbesar dibukukan oleh reksadana terproteksi Rp148,46 triliun yang merupakan jenis reksadana bagi nasabah institusi. Kontributor terbesar kedua dan seterusnya disumbang oleh reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana pasar uang dan private equity fund.
Sumber : materi paparan Dirut KSEI, Uriep Budhi Prasetyo
Reksadana dengan Jumlah Investor Terbanyak
Menurut Uriep, jenis reksadana dengan jumlah investor terbanyak di industri fintech dibukukan oleh jenis reksadana pasar uang dengan 627.986 investor. Kemudian disusul reksadana pendapatan tetap dengan 249.129 investor, reksadana saham 129.585 investor, reksadana indeks 127.702 investor, serta reksadana campuran 18.641 investor.
Adapun total di industri reksadana nasional, jumlah investor terbanyak dibukukan reksadana pasar uang dengan 801.873 investor, disusul reksadana saham dengan 348.464 investor, reksadana pendapatan tetap 317.303 investor, reksadana indeks 137.789 investor, serta reksadana campuran sebanyak 71.607 investor.
"Terdapat sebanyak 11 agen penjual reksadana yang merupakan perusahaan fintech," ujar Uriep.
Sumber : materi paparan Dirut KSEI, Uriep Budhi Prasetyo
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.