Saham ANTM Terbang, Tiga Reksadana Sucorinvest AM Melambung
Dalam sepekan terakhir, saham ANTM telah terapresiasi 15,18 persen dan satu bulan meroket 43,79 persen
Dalam sepekan terakhir, saham ANTM telah terapresiasi 15,18 persen dan satu bulan meroket 43,79 persen
Bareksa.com - Di sisa tahun 2020 yang menyisakan kurang lebih dua bulan lagi, prospek menarik muncul dari komoditas logam, terutama nikel yang diperkirakan terus naik. Bagaimana dampaknya terhadap emiten yang bergerak di sektor tersebut di Indonesia?
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebagai salah satu produsen nikel di Indonesia, tampak mendapatkan prospek yang menarik dari tren positif yang muncul dari komoditas nikel.
Pasalnya, pemulihan ekonomi di China dan prospek kenaikan permintaan akan menjadi katalis positif yang mengerek naik harga nikel di sisa tahun 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (20/10/2020), harga nikel tercatat naik 0,2 persen ke US$15.684 per ton pada London Metal Exchange. Sedangkan, secara year to date (YtD), harga nikel telah melesat 11,83 persen.
Pulihnya China dari guncangan pandemi Covid-19 juga berarti pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang sempat tertunda bisa kembali berlanjut, yang pada akhirnya akan berdampak pada kenaikan permintaan terhadap nikel.
Pengerjaan proyek tersebut juga ditambah dengan rencana Presiden China, Xi Jinping yang hendak menjadikan Shenzhen sebagai pusat teknologi dunia. Dengan rencana pembagunan yang masif, permintaan terhadap nikel pun akan meroket ke depannya.
Kondisi tersebut tentu saja menjadi katalis positif bagi ANTM. Seperti diketahui, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan produksi komoditas bijih nikel, hingga 18 persen dari 628.000 wet metric ton (WMT) pada kuartal I/2020, menjadi sebesar 745.000 WMT pada kuartal II/2020.
Dalam beberapa waktu terakhir, pelaku pasar merespons positif sentimen tersebut dengan mengakumulasi saham ANTM hingga terus merangkak naik. Pada perdagangan Rabu (21/10/2020), saham ANTM tercatat melesat 6,28 persen ke level Rp1.100 per saham. Bahkan dalam sepekan terakhir, saham ANTM telah terapresiasi 15,18 persen dan satu bulan meroket 43,79 persen.
Salah satu katalisatornya adalah keputusan pemerintah mengungkapkan kemungkinan dua perusahaan produsen baterai kendaraan listrik dunia yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) asal China dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan akan berinvestasi di proyek baterai di Indonesia.
Nilai investasi diprediksi sekitar US$20 miliar atau setara Rp296 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.800 per dolar AS. Kedua perusahaan itu telah menandatangani perjanjian awal dengan Antam guna menghasilkan nilai tambah dari produk nikel Antam.
Tiga Reksadana Ini Terdongkrak Saham ANTM
Pergerakan saham ANTM yang atraktif dalam beberapa waktu terakhir, turut mendongkrak kinerja reksadana yang memiliki saham ini dalam portofolionya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan reksadana yang dijual Bareksa, dalam sebulan terakhir tiga reksadana yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management menorehkan kinerja yang sangat memuaskan, bahkan menempatan jajaran tertinggi imbal hasil (return) bulanan.
Sucorinvest Sharia Equity Fund tercatat melonjak 16,02 persen, disusul Sucorinvest Maxi Fund yang melesat 10,43 persen, dan Sucorinvest Flexi Fund yang naik 8,18 persen.
Berdasarkan fund fact sheet periode September 2020, ketiga reksadana tersebut terlihat memiliki saham ANTM dalam portofolionya, maka merupakan hal yang wajar jika kinerja ketiga reksadana tersebut ikut terdongkrak.
Sebagai informasi, ketiga reksadana tersebut dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian Rp100.000. Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.