Tren Pemulihan Berlanjut, Begini Kinerja Reksadana Syariah Sepanjang Agustus
Dari 40 reksadana syariah yang tersedia di Bareksa, hanya 2 yang negatif, sedang 38 produk mencatatkan kinerja positif
Dari 40 reksadana syariah yang tersedia di Bareksa, hanya 2 yang negatif, sedang 38 produk mencatatkan kinerja positif
Bareksa.com - Kinerja reksadana syariah terus melanjutkan tren pemulihan. Hal ini terlihat dari kinerja sepanjang bulan berjalan (MtD) hingga 27 Agustus 2020, mayositas produk reksadana syariah yang tersedia di Bareksa membukukan kinerja positif. Tercatat sebanyak 38 dari 40 reksadana syariah yang dijual Bareksa membukukan return positif, hanya 2 yang masih negatif.
Kondisi itu menunjukkan tren pemulihan di industri reksadana, khususnya di segmen syariah terus berlanjut setelah pasar modal domestik tertekan cukup dalam akibat sentimen pandemi Covid-19 sejak awal tahun ini.
Seiring bergairahnya pasar saham, ditandai dengan melesatnya Indeks Harga Saham Gabungan yang naik 7,3 persen sepanjang Agustus 2020, mayoritas daftar top 10 reksadana syariah return tertinggi juga diisi oleh reksadana saham syariah. Dari 10 produk, 9 di antaranya ialah reksadana saham syariah dan hanya 1 reksadana campuran syariah.
Promo Terbaru di Bareksa
Top 10 reksadana syariah tersebut membukukan imbal hasil antara 2,91 persen hingga 6,39 persen.
Top 10 Reksadana Syariah Return Tertinggi Periode 1-27 Agustus 2020
Sumber : Bareksa
Posisi pertama dan kedua ditempati oleh dua produk reksadana saham kelolaan BNP Paribas AM, yakni BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD denngan imbal hasil 6,39 persen dan BNP Paribas Cakra Syariah USD return 5,33 persen.
Posisi ketiga dan keempat ditempati Schroder Global Sharia Equity Fund kelolaan Schroders Indonesia dengan imbalan 5,26 persen MtD dan Bahana Icon Syariah kelolaan Bahana TCW IM dengan imbal hasil 4,04 persen MtD. Posisi kelima kembali ditempati reksadana kelolaan BNP Paribas AM yakni BNP Paribas Pesona Syariah dengan imbal hasil 4,04 persen MtD.
Posisi keenam hingga 10, yakni reksadana saham Manulife Syariah Sectoral Amanah Kelas A dengan imbal hasil 3,43 persen, reksadana campuran Simas Syariah Berkembang (3,2 persen), reksadana saham Pratama Syariah (3,15 persen), Cipta Syariah Equity (3,07 persen) dan Mandiri Investa Atraktif Syariah (2,91 persen).
Namun dari sisi kinerja indeksnya, kinerja indeks reksadana saham syariah secara MtD yang naik 2,95 persen lebih rendah dibandingkan indeks reksadana saham yang naik 6,06 persen.
Sumber : Bareksa
Tren pemulihan reksadana saham syariah berlanjut jika dibandingkan periode yang sama pada Juli 2020, di mana top 10 reksadana syariah return tertinggi juga semua diisi oleh reksadana syariah jenis saham.
Pangsa Pasar
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pangsa pasar reksadana syariah dalam tren terus meningkat jadi 12,6 persen pada Juli 2020, dibandingkan 12,03 persen pada Juni. Kenaikan pangsa pasar reksadana syariah seiring kenaikan jumlah dana kelolaan yang naik 9,4 persen secara bulanan dari Rp58,06 triliun pada Juni jadi Rp63,52 triliun pada Juli.
Sumber : OJK
Secara year to date, dana kelolaan reksadana syariah juga melesat 18,19 persen dibandingkan Rp53,74 triliun pada Desember 2019. Pada akhir tahun lalu pangsa pasar reksadana syariah juga baru 9,9 persen. Kondisi itu berkebalikan dengan dana kelolaan reksadana konvensional yang masih menurun 10 persen secara YtD dari Rp488,4 triliun pada Desember 2019 menjadi Rp439,7 triliun.
Penurunan dana kelolaan reksadana konvensional mengakibatkan kinerja industri reksadana nasional secara YtD juga masih tertekan 7,18 persen jadi Rp503,3 triliun pada Juli 2020. Masih minusnya dana kelolaan reksadana nasional sepanjang 2020 hingga Juli terdampak gejolak pasar modal akibat sentimen pandemi Covid-19.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020
Dana kelolaan dan jumlah produk reksadana syariah yang tetap tumbuh YtD, di tengah penurunan kinerja reksadana konvensional dan industri, menunjukkan reksadana syariah relatif tahan banting terhadap dampak sentimen pandemi Covid-19.
Dari sisi jumlah produk, tercatat ada penambahan 17 produk reksadana syariah sepanjang tahun ini dari 265 produk pada Desember 2019 jadi 282 produk pada Juli 2020. Jumlah produk reksadana syariah mencatatkan market share 12,74 persen terhadap total produk di industri reksadana syariah pada Juli 2020.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.