Avrist AM : BI Pangkas Suku Bunga, Valuasi Saham dan Obligasi Jadi Lebih Murah
Kebijakan BI akan menyebabkan valuasi saham dan obligasi relatif lebih murah secara teoritikal
Kebijakan BI akan menyebabkan valuasi saham dan obligasi relatif lebih murah secara teoritikal
Bareksa.com - Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM), Farash Farich menyatakan langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga akan memberikan dampak kepada instrumen investasi. "Akan menyebabkan valuasi saham dan obligasi relatif lebih murah secara teoritikal," kata Farash kepada Bareksa, Jumat (20/3/2020).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar pada 18-19 Maret 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin (bps) menjadi 4,5 persen, suku bunga Deposit Facility 25 bps menjadi 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility 25 bps menjadi 5,25 persen.
BI dalam keterangan resminya menyatakan kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran dan sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Promo Terbaru di Bareksa
Farash menilai pemotongan suku bunga dan penambahan likuiditas rupiah dan dolar AS di pasar, akan membantu perbankan dan sektor riil.
"Intinya BI berharap sektor riil tetap bisa bertahan dengan biaya bunga lebih rendah dan sektor finansial dan perbankan tetap likuid dalam menjalankan transaksi rupiah dan dolar AS, sehingga tidak terjadi lonjakan pelemahan rupiah dan NPL (non performing loan) tidak naik," jelasnya.
Rekomendasi
Dia mengatakan karena valuasi murah tersebut Avrist AM merekomendasikan sejumlah produk reksadana yang telah diterbitkan. "Kami merekomendasikan membeli reksadana indeks IDX30 atau LQ45 dan ETF Obligasi di mana fundamentalnya baik dan valuasi murah," ucapnya.
Farash melanjutkan karena eksekusi investasinya tetap maka harus bertahap karena berjaga misalnya bear market berlangsung hingga Juni. "Sehingga investor tetap punya likuiditas untuk berinvestasi setiap pasar koreksi," katanya.
Reksadana Indeks Avrist IDX30
Avrist AM meluncurkan reksadana indeks Avrist IDX30 pada 18 Desember 2017 dan menetapkan Standard Chartered Bank sebagai bank kustodian. Reksadana ini indeks ini dapat dibeli dengan minimum pembelian awal Rp100.000, demikian juga untuk minimum penjualan kembali.
Sumber : Bareksa
Reksadana indeks Avrist IDX30 bertujuan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan kapitalisasi saham besar, likuiditas tinggi dan kondisi keuangan yang baik, yang masuk kedalam Indeks IDX30 serta memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks IDX30.
Kebijakan investasi yang diterapkan :
- Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dari nilai aktiva bersih pada pada efek bersifat ekuitas
- Minimum 0 persen dan maksimum 20 persen dari nilai aktiva bersih pada efek bersifat utang dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri.
Reksadana Indeks Avrist Indeks LQ45
Sementara itu Avrist Indeks LQ45 telah diluncurkan Avrist AM pada 12 Maret 2019 dan menunjuk PT Bank DBS Indonesia sebagai bank kustodian. Reksadana Indeks Avrist Indeks LQ45 dapat dibeli dengan minum pembelian awal maupun minimum penjualan kembalinya hanya Rp10.000.
Sumber : Bareksa
Avrist Indeks LQ45 bertujuan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan kapitalisasi saham besar, likuiditas tinggi, dan kondisi keuangan yang baik, yang masuk ke dalam Indeks LQ45 serta memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks LQ45.
Avrist AM menerapkan kebijakan investasi pada Avrist Indeks LQ45 sebagai berikut :
- Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dari nilai aktiva bersih pada pada efek bersifat ekuitas.
- Minimum 0 persen dan maksimum 20 persen dari nilai aktiva bersih pada efek bersifat utang dan atau instrumen pasar uang.
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.