AUM Reksadana Maret Turun Akibat Wabah Corona, Avrist AM Lakukan Strategi Ini
Avrist AM masuk dalam TOP 20 MI dengan perolehan dana kelolaan reksadana syariah terbesar pada Maret 2020
Avrist AM masuk dalam TOP 20 MI dengan perolehan dana kelolaan reksadana syariah terbesar pada Maret 2020
Bareksa.com - Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM), Farash Farich mengatakan secara rata-rata dana kelolaan (asset under management/AUM) manajer investasi (MI) di industri reksadana dalam negeri pada Maret 2020, turun.
"Untuk kinerja AUM di Maret sangat dipengaruhi penurunan harga saham dan obligasi," kata Farash kepada Bareksa, Kamis (16/4/2020).
Pernyataan Farash tersebut menanggapi salah satu isi laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report Maret 2020 yang menyebutkan, dana kelolaan industri reksadana nasional pada Maret 2020, anjlok 13,05 persen secara year to date (YtD) jadi Rp471,4 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Koreksi juga terjadi pada pertumbuhan jumlah unit pada industri reksadana nasional pada Maret. Tercatat, jumlah unit industri reksadana mengalami pertumbuhan minus 3,82 persen, menjadi 408,6 juta unit reksadana pada Maret 2020.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report Maret 2020
Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report Maret 2020 antara lain menyebutkan, Avrist AM tidak termasuk dalam 20 MI dengan perolehan dana kelolaan terbesar pada Maret 2020. Namun Avrist AM masuk dalam TOP 20 MI dengan perolehan dana kelolaan reksadana syariah terbesar pada Maret 2020.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report Maret 2020
Masuk 20 Top MI
Avrist AM juga termasuk dalam Top 20 MI dengan perolehan dana kelolaan terbesar Maret 2020 pada money market fund. Dana kelolaan yang dihimpun Avrist AM yakni Rp1,6 triliun, melonjak 127 persen secara year on year (YoY) serta, menguasai pangsa pasar 3 persen.
Selain itu, Avrist AM juga termasuk dalam Top 20 MI dengan AUM terbesar Maret pada sharia money market fund. Avrist AM menempati posisi kelima dan mengalami pertumbuhan dana kelolaan 372 persen secara year on year (YoY) pada Maret 2020.
Avrist AM juga masuk dalam 20 TOP MI dengan AUM terbesar antara lain pada sharia fixed income fund, sharia balance fund, sharia protected fund, index fund, dan ETF.
Redemption
Farash mengatakan meski dari sisi dana kelolaan Avrist juga mengalami koreksi pertumbuhan, namun dari sisi unit penyertaan turunnya sangat sedikit sekali. Pada akhir Maret, unit penyertaan Avrist AM tercatat mengalami penurunan sekitar 3,7 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Penurunan tidak terjadi sebatas karena pandemi virus corona," imbuh Farash.
Ia melanjutkan, besaran penurunan unit penyertaan juga artinya, hanya sedikit ada redemption di Avrist. "Beberapa redemption terjadi di reksadana pasar uang karena jatuh tempo penempatan," lanjutnya.
Di sisi lain, ia mengatakan untuk reksadana saham Avrist mengalami net subscription pada Maret. Menurutnya, unit penyertaan kemungkinan baru bisa naik seiring konsistensi kenaikan harga saham dan obligasi.
Hanya saja untuk saat ini, ia memperkirakan setidaknya pada bulan ini ada kemungkinan unit penyertaan akan kembali mengalami penurunan seiring sebaran virus corona belum memasuki fase eksponensial.
Farash mengatakan pihaknya melanjutkan sejumlah langkah untuk tetap menjaga serta mendorong kinerja. Misalnya yang dilakukan pada reksadana saham yakni melakukan investasi bertahap dengan memanfaatkan pembelian di valuasi lebih rendah.
"Reksadana indeks, saham, dan ETF, obligasi tetap fully invest untuk tracking kinerja benchmark-nya. Pasar uang investasi mayoritas di deposito perbankan," lanjut Farash.
Sumber : Bareksa
Sebagai informasi,reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.