BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Virus Corona Menyerang, AUM Industri Reksadana Februari 2020 Turun

11 Maret 2020
Tags:
Virus Corona Menyerang, AUM Industri Reksadana Februari 2020 Turun
Ilustrasi invetor sedang memantau perkembangan investasinya di reksadana, obligasi, dan saham. (shutterstock)

Meskipun AUM dan jumlah unit penyertaan berkurang, jumlah produk reksadana yang ada di Indonesia tidak banyak berubah

Bareksa.com - Wabah virus corona Covid-19 yang menyebar sejak awal tahun ini ternyata ikut berdampak pada nilai kelolaan industri reksadana. Dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) industri reksadana Tanah Air hingga akhir Februari 2020 tercatat turun 2 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.

Berdasarkan Laporan Bareksa: Mutual Fund Industry – Monthly Report February 2020, AUM industri reksadana mencapai Rp525,28 per akhir Februari 2020, turun dibandingkan Rp537,28 triliun pada Januari 2020. Bila dilihat sejak awal tahun, terdapat penurunan AUM industri sebesar 3,12 persen hingga akhir Februari ini.

Sebagai catatan, data tersebut hanya menghitung reksadana yang dijual di publik, sehingga tidak termasuk reksadana penyertaan terbatas, private equity fund, discretionary fund, REIT dan reksadana beragun aset.

Promo Terbaru di Bareksa

Laporan Bareksa yang disarikan dari data Otoritas Jasa Keuangan ini mencatat bahwa porsi terbesar dari AUM industri Tanah Air adalah reksadana terproteksi dengan porsi 29 persen. Kemudian, reksadana saham di posisi kedua dengan porsi 24 persen dan diikuti reksadana pendapatan tetap dengan porsi 23 persen.

Selanjutnya, reksadana pasar uang memiliki porsi 14 persen dari AUM industri. Adapun porsi AUM reksadana campuran, ETF dan indeks masing-masing 5 persen, 3 persen dan 2 persen.

Grafik: AUM Industri Reksadana dan Porsi per Jenis

Illustration

Sumber: Bareksa: Mutual Fund Industry – Monthly Report February 2020

Seiring dengan penurunan AUM, jumlah unit penyertaan yang beredar juga berkurang 1 persen menjadi 423,32 miliar per akhir Februari dibandingkan angka sebulan sebelumnya. Namun, secara year to date, penurunan jumlah unit penyertaan hanya 0,35 persen.

Grafik: Unit Penyertaan Industri Reksadana

Illustration

Sumber: Bareksa: Mutual Fund Industry – Monthly Report February 2020

Meskipun AUM dan jumlah unit penyertaan berkurang, jumlah produk reksadana yang ada di Indonesia tidak banyak berubah. Justru, ada penambahan satu produk menjadi 2213 reksadana dibandingkan dengan akhir Desember 2019.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report February 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua