Ini Hasilnya Jika 5% Gaji Direksi & Komisaris Bank Mandiri Diinvestasi Reksadana
RUPSLB mengangkat Royke Tumilaar jadi Direktur Utama, Kartiko W (Komisaris Utama) dan Chatib Basri (Wakil Komut)
RUPSLB mengangkat Royke Tumilaar jadi Direktur Utama, Kartiko W (Komisaris Utama) dan Chatib Basri (Wakil Komut)
Bareksa.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada Senin siang ini (9/12/2019) resmi melakukan perombakan direksi dan komisaris perusahaan sebagaimana yang sudah dinyatakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada pekan lalu.
Dilansir CNBC Indonesia, Royke Tumilaar resmi disahkan sebagai Dirut Bank Mandiri dalam RUPSLB hari ini. Royke sebelumnya menjabat Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.
Selain itu, RUPSLB juga mengangkat Kartiko Wirjoatmodjo (Wakil Menteri BUMN) sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri. Tiko, panggilan akrabnya, kembali ke Bank Mandiri mengingat sebelum menjadi Wamen, dia adalah Direktur Utama Bank Mandiri.
Promo Terbaru di Bareksa
RUPSLB juga mensahkan posisi Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan, sebagai Wakil Komisaris Utama perusahaan. Menteri BUMN Erick Thohir sudah menunjuk Chatib pada pekan lalu sehingga RUPSLB hari ini tinggal mensahkan jabatannya.
RUPSLB juga memberhentikan dengan hormat beberapa dewan komisaris yakni Hartadi A Sarwono, Bangun S Kusmulyono, dan Goei Siauw Hong.
Berikut adalah susunan direksi Bank Mandiri pada RUPSLB Senin (9/12/2019) :
Direktur Utama : Royke Tumilaar
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur Konsumen dan Ritel : Hery Gunardi
Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury dan International Banking : Darmawan Junaidi
Direktur Hubungan Kelembagaan : Donsuwan Simatupang
Direktur Kepatuan dan SDM : Agus Dwi Handaya
Direktur Commercial Banking : Riduan
Direktur Keuangan dan Strategi : Silvano Winston Rumantir
Direktur Operasional : Panji Irawan
Direktur Coporate Banking : Alexandra Askandar
Jajaran komisaris Bank Mandiri :
Komisaris Utama : Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Komisaris Utama : Chatib Basri
Komisaris Independen : Mohammad Nasir
Komisaris Independen : Robertus Bilitea
Komisaris Independen : Makmur Keliat
Komisaris : Ardan Adiperdana
Komisaris : R Widyo Pramono
Komisaris : Ronald Silaban
Gaji Direksi dan Komisaris
Menjabat direksi atau komisaris di Bank Mandiri berapa gajinya? Dilansir Bisnis.com (3/10/2019), berdasarkan laporan interim-nya, total gaji, tunjangan, tantiem bonus dan insentif yang diterima dewan komisaris Bank Mandiri pada semester I 2019 mencapai Rp134,86 miliar.
Jika pada tahun ini jumlah anggota komisaris mencapai delapan orang, maka total pendapatan rata-rata masing-masing anggota dalam satu semester mencapai Rp16,86 miliar.
Sementara itu, dewan direksi Bank Mandiri mendapat total gaji dan tunjangan mencapai Rp428,36 miliar. Jika total anggota direksi mencapai 12 orang, maka masing-masing direksi rerata memperoleh Rp35,7 miliar pada semester pertama tahun ini.
Simulasi Investasi Reksadana
Kita berandai-andai misalkan kita memiliki penghasilan setara dengan gaji direksi dan komisaris Bank Mandiri tersebut, kemudian 5 persennya kita investasikan di reksadana campuran dan diamkan selama 3 tahun, bagaimana hasilnya?
Kita gunakan tools Simulasi Investasi Reksadana Bareksa. Sebanyak 5 persen gaji, tunjangan dan bonus Komisaris Bank Mandiri dalam 1 semester ialah sekitar Rp843 juta. Misalkan kita investasikan di reksadana campuran Sucorinvest Flexi Fund kelolaan PT Sucorinvest Asset Management, maka hasilnya akan jadi seperti berikut :
Sumber : Bareksa
Setelah dana tersebut diinvestasikan di reksadana campuran selama 3 tahun, maka berpotensi tumbuh menjadi Rp1,25 miliar. Dana tersebut memperoleh imbal hasil Rp415,8 juta atau 49,33 persen dalam 3 tahun, atau rata-rata 16,44 persen per tahun. Simulasi ini mengandaikan kita telah berinvestasi sejak 3 tahun lalu.
Sumber : Bareksa
Sedangkan jika kita memiliki penghasilan setara direksi Bank Mandiri, kemudian kita investasikan 5 persen dari penghasilan kita dalam 1 semester yakni Rp1,78 miliar di reksadana campuran selama 5 tahun.
Misalkan kita tempatkan dana tersebut di reksadana campuran Shinhan Balance Fund racikan PT Shinhan Asset Management Indonesia, maka hasilnya akan tampak seperti berikut :
Sumber : Bareksa
Setelah 5 tahun dana tersebut diinvestasikan di reksadana campuran Shinhan Balance Fund, maka berpotensi tumbuh menjadi Rp3,08 miliar. Rinciannya dana pokok investasi Rp1,78 miliar ditambah potensi imbal hasil Rp1,3 miliar atau 73,54 persen. Simulasi ini mengandaikan kita telah berinvestasi sejak 5 tahun lalu.
Sumber : Bareksa
Ternyata cukup menguntungkan jika investasi di reksadana. Imbal hasil investasi di reksadana lebih optimal, dibandingkan menabung biasa di bank atau investasi di deposito. Selain itu, imbal hasil investasi reksadana bebas pajak karena bukan merupakan objek pajak. Adapun imbal hasil deposito harus dipotong pajak 20 persen. Tertarik untuk mencoba?
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri yang masing-masing paling banyak 79 persen (tujuh puluh sembilan persen) dari nilai aktiva bersih, di mana dalam portofolio reksadana tersebut wajib terdapat efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang. Jenis Reksadana ini cocok untuk investasi dengan jangka waktu 3 - 5 tahun dan/atau cocok untuk investor dengan profil risiko moderat.
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.