Bunga Deposito Bank Benchmark LPS 5,79%, Return Reksadana Pasar Uang Capai 7,29%
Dari 37 reksadana pasar uang di Bareksa, 10 di antaranya beri return lebih tinggi dari deposito bank benchmark LPS
Dari 37 reksadana pasar uang di Bareksa, 10 di antaranya beri return lebih tinggi dari deposito bank benchmark LPS
Bareksa.com – Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Indikator Likuiditas November 2019 menyampaikan, suku bunga simpanan rupiah sepanjang bulan Oktober 2019 terpantau melanjutkan tren penurunan. Terlihat dari rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir Oktober 2019 mencapai 5,79 persen, turun 10 bps dari posisi akhir September 2019.
Sementara rata-rata suku bunga minimum dan maksimum tercatat masing-masing turun 7 bps dan 13 bps ke level 4,79 persen dan 6,8 persen. Sementara tingkat bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukan tren penurunan. Tercatat suku bunga minimum valuta asing turun 8 bps ke level 0,52 persen sementara suku bunga maksimum dan rata-rata mengalami penurunan masing-masing 11 bps dan 10 bps ke level 1,65 persen dan 1,08 persen.
Menurut LPS, suku bunga simpanan perbankan diproyeksikan akan meneruskan tren penurunan merespon penurunan Bank Indonesia 7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRRR). Terlebih, baru sebagian dari penurunan tersebut ditransfer ke suku bunga simpanan.
Di sisi lain tren penurunan terjadi pada semua kelompok bank dan suku bunga baik bunga special rate dan couter rate. Adanya beberapa bank yang masih memberikan tingkat bunga rata-rata di atas tingkat bunga penjaminan diperkirakan lebih bersifat temporer dan terbatas. Selanjutnya tren penurunan suku bunga simpanan di atas bank diharapkan dapat diikuti penurunan pada suku bunga kredit.
Tren Suku Bunga Simpanan Perbankan
Sumber: LPS
Dengan melihat rata-rata bunga deposito bank benchmark LPS tersebut, ternyata beberapa reksadana pasar uang yang dijual Bareksa, justru memberi return lebih tinggi. Setidaknya, ada 10 produk reksadana yang mencatat return lebih tinggi dari bunga deposito bank benchmark LPS.
Salah satunya reksadana Mega Dana Kas. Reksadana rilisan Mega Capital Investama ini menjadi reksadana pasar uang dengan return tertinggi atau mencapai 6,48 persen secara year to date per 19 November 2019 dan return 7,29 persen setahun terakhir. Reksadana yang lahir pada 11 September 2006 ini memiliki dana kelolaan Rp401,5 miliar.
10 Besar Reksadana Pasar Uang Return Terbesar
Sumber: Bareksa.com
Selain Mega Dana Kas, reksadana Sucorinvest Money Market Fund juga punya return yang sama atau 6,48 persen secara year to date dan 7,28 persen setahun terakhir. Yang menarik, reksadana yang baru lahir pada 20 Oktober 2014 ini telah memiliki dana kelolaan mencapai Rp4,36 triliun.
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.