Top 5 Reksadana Pasar Uang Juara Dana Kelolaan Terbesar pada Oktober 2019
Per Oktober 2019 reksadana pasar uang mencatat pertumbuhan tertinggi dibanding jenis reksadana lainnya
Per Oktober 2019 reksadana pasar uang mencatat pertumbuhan tertinggi dibanding jenis reksadana lainnya
Bareksa.com - Industri reksadana di Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan pada Oktober 2019. Hal itu tercermin dari meningkatnya nilai dana keloaan (asset under management/AUM).
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM industri reksadana tercatat Rp553,21 triliun per Oktober 2019, atau meningkat 2,27 persen dibandingkan bulan September 2019 yang sebesar Rp540,91 triliun.
Total Dana Kelolaan Industri Reksadana (Rp)
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Bareksa : Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report October 2019
Pertumbuhan dana kelolaan yang dicatatkan pada Oktober 2019, merupakan kenaikan yang kelima kali secara beruntun setelah pada Maret hingga Mei 2019 sempat menurun.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp507,09 triliun, maka hingga Oktober 2019 AUM industri reksadana tanah air telah tumbuh 9,06 persen.
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Jika dilihat berdasarkan jenisnya, per Oktober 2019 reksadana pasar uang menjadi jenis reksadana yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan jenis lainnya, yakni mencapai Rp8,03 triliun atau sekitar 12,6 persen.
Dari total AUM reksadana pasar uang Rp71,74 triliun tersebut, produk reksadana pasar uang mana saja yang mencatatkan dana kelolaan terbesar per Oktober 2019?
Top 5 Reksadana Pasar Uang Dana Kelolaan Terbesar (Oktober 2019)
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Mengacu pada data tersebut, saat ini terdapat 5 produk reksadana pasar uang dengan AUM terbesar.
Mandiri Investa Pasar Uang yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi berada di urutan pertama produk reksadana pasar uang dengan AUM terbesar yakni mencapai Rp6,52 triliun atau setara dengan 9,09 persen dari total AUM reksadana pasar uang.
Berikutnya di urutan kedua Eastpring Investment Cash Reserve yang dikelola PT Eastspring Investments Indonesia dengan dana kelolaan Rp4,98 triliun (6,94 persen), kemudian di urutan ketiga Sucorinvest Money Market Fund yang dikelola PT Sucorinvest Asset Management dengan AUM Rp4,36 triliun (6,08 persen).
Lalu di urutan keempat Bahana Dana Likuid yang dikelola PT Bahana TCW Investment Management dengan AUM Rp4,27 triliun (5,95 persen), dan di urutan kelima Manulife Indonesia Money Market Fund yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dengan dana kelolaan Rp3,37 triliun (4,7 persen).
Sebagai informasi, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara itu, reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2019. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.