IHSG Menguat Sepekan, Dua Reksadana Saham Ini Raih Untung
IHSG menguat 0,79 persen secara mingguan ke level 6.105,80 pada Jumat (11 Oktober 2019)
IHSG menguat 0,79 persen secara mingguan ke level 6.105,80 pada Jumat (11 Oktober 2019)
Bareksa.com - Mengakhiri pekan kedua di bulan Oktober 2019, kinerja pasar saham Indonesia terlihat cukup positif, terdorong oleh sentimen baik dari global maupun domestik. Kondisi ini juga mendorong kinerja reksadana saham, yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,79 persen secara mingguan ke level 6.105,80 pada penutupan perdagangan Jumat (11 Oktober 2019). Perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi penggerak utama bursa saham global di pekan lalu.
Sejak awal pekan, naik turunnya bursa saham ditentukan oleh isu-isu terkait pertemuan dua raksasa ekonomi dunia tersebut. Perundingan dagang AS-China berlangsung pada 10-11 Oktober, dan sebelumnya berbagai isu beredar yang sepertinya menggambarkan hubungan panas dingin Negeri Paman Sam versus Negeri Tiongkok.
Promo Terbaru di Bareksa
Perundingan kedua negara akhirnya membuahkan hasil pada Jumat waktu AS, Presiden Trump mengatakan sudah mencapai kesepakatan substansial tahap pertama, dan bea impor yang seharusnya dikenakan pada 15 Oktober ditunda.
Sementara dari dalam negeri, pada perdagangan Rabu saham-saham konsumer menjadi bulan-bulanan pelaku pasar menyusul rilis Survei Penjualan Eceran (SPE) periode Agustus 2019 oleh Bank Indonesia (BI). Sepanjang bulan Agustus, penjualan barang-barang ritel tercatat tumbuh tipis sebesar 1,1 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).
Namun, pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Juli yang sebesar 2,4 persen YoY, serta melambat jika dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu (Agustus 2018) yang sebesar 6,1 persen YoY.
Kondisi bursa saham domestik yang bergerak ke zona hijau sepanjang pekan lalu turut memberikan sentimen positif terhadap kinerja reksadana saham. Hal ini tercermin dalam indeks reksadana saham naik 0,92 persen, dan indeks reksadana saham syariah bertambah 0,30 persen dalam periode yang sama.
Sumber: Bareksa
Di tengah kondisi indeks reksadana saham yang bergerak positif, tercatat ada dua produk reksadana saham yang dijual Bareksa yang mampu membukukan kenaikan tertinggi dengan return di atas 2 persen sepanjang pekan lalu. Berikut ulasannya.
Aurora Dana Ekuitas
Reksadana saham pertama yang mencatatkan imbal hasil positif pada pekan lalu diraih oleh Aurora Dana Ekuitas dengan kenaikan 7,88 persen. Namun, bila dilihat dalam setahun terakhir, reksadana saham ini masih membukukan kinerja negatif.
Sumber: Bareksa
Aurora Dana Ekuitas bertujuan untuk memberikan imbal hasil investasi yang optimal melalui investasi pada saham perusahaan yang berpotensi tumbuh cukup besar dalam jangka panjang, dan dapat berinvestasi pada surat utang, serta instrumen pasar uang dalam hal kondisi terkoreksi, dengan tetap memperhatikan kebijakan investasi.
Produk yang dikelola oleh PT Aurora Asset Management ini, hingga September 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp24,27 miliar.
Aurora Dana Ekuitas dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100 ribu. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 8 Agustus 2017 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Mega Tbk.
Manulife Saham SMC Plus
Reksadana saham kedua yang mencatatkan imbal hasil positif sepanjang pekan lalu diraih oleh Manulife Saham SMC Plus dengan kenaikan 3,02 persen. Dalam setahun terakhir, reksadana ini mencatat keuntungan 6,25 persen.
Sumber: Bareksa
Manulife Saham SMC Plus bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dengan menginvestasikan sebagian besar dananya dalam Efek bersifat ekuitas yang berkapitalisasi kecil dan menengah.
Produk yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini, hingga September 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp151,22 miliar.
Manulife Saham SMC Plus dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100 ribu. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 27 Februari 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang. Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda. (K01/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.