Top 5 Reksadana Saham AUM Terbesar 2019, Begini Pertumbuhannya
Salah satu produk reksadana saham bisa mencatat kenaikan AUM hingga 54 persen setahun
Salah satu produk reksadana saham bisa mencatat kenaikan AUM hingga 54 persen setahun
Bareksa.com - Tahun 2019 sudah berlalu, yang terbukti menjadi periode yang cukup berat untuk pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang menjadi acuan pasar modal Indonesia, hanya bisa naik tipis sepanjang tahun lalu, tepatnya menguat 1,7 persen.
Kondisi tersebut turut memberikan tekanan kepada industri reksadana terutama yang berbasiskan saham. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham tercatat anjlok 12,68 persen sepanjang tahun lalu, menjadikannya kinerja reksadana yang terburuk dibandingkan dengan yang lainnya.
Namun di sisi lain, indeks reksadana pendapatan tetap justru menjadi juara pada tahun 2019 dengan capaian kinerja yang berhasil tumbuh 8,73 persen sepanjang tahun lalu. Adapun di urutan kedua indeks reksdana pasar uang (4,74 persen), dan di urutan ketiga indeks reksadana campuran (2,22 persen).
Promo Terbaru di Bareksa
Selain dari kinerjanya yang paling buruk sepanjang tahun lalu, reksadana saham juga menjadi jenis reksadana yang mencatatkan penurunan dana kelolaan (asset under management/AUM) terbesar sepanjang tahun 2019.
NAB Reksadana per Jenis Akhir Desember 2018 - Desember 2019
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Berdasarkan jenis portofolionya, reksadana saham menjadi jenis reksadana yang mencatatkan penurunan AUM terbesar sepanjang tahun 2019 dengan penurunan mencapai 15,78 persen,
Jika ditelusuri lebih lanjut, daftar produk reksadana saham dengan AUM terbesar per akhir 2019 dibandingkan dengan per akhir 2018 ternyata tetap dihuni oleh daftar nama yang sama, hanya saja terjadi beberapa pergeseran.
Tabel Top 5 Reksadana Saham AUM Terbesar Desember 2018-2019
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Berdasarkan tabel tersebut, per akhir 2019 posisi pertama reksadana saham dengan AUM terbesar masih dipertahankan oleh SCHRODER DANA PRESTASI PLUS yang dikelola oleh PT Schroder Investment Management Indonesia dengan AUM Rp13,84 triliun. Meski begitu, per akhir 2019 SCHRODER DANA PRESTASI PLUS mencatatkan penurunan AUM yang terbilang signifikan yakni mencapai Rp4,51 triliun (-24,57 persen),
Adapun posisi kedua ditempati oleh BATAVIA DANA SAHAM yang dikelola oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen dengan AUM Rp6,01 triliun. Capaian BATAVIA DANA SAHAM terbilang mengesankan karena mampu melesat naik dari posisi akhir 2018 yang saat itu masih berada di urutan kelima. Hal tersebut didukung oleh AUM-nya yang melonjak signifikan Rp2,12 triliun (+54,44 persen).
Sementara itu, posisi ketiga ditempati oleh SCHRODER DANA PRESTASI yang dikelola oleh PT Schroder Investment Management Indonesia dengan AUM Rp5,31 triliun. Capaian SCHRODER DANA PRESTASI terbilang cukup positif karena mampu naik satu peringkat dari posisi akhir 2018 yang saat itu masih berada di urutan keempat. Hal tersebut didukung oleh AUM-nya yang naik Rp811,46 miliar (+18,06 persen).
Kemudian, posisi keempat ditempati oleh ASHMORE DANA EKUITAS NUSANTARA yang dikelola oleh PT Ashmore Asset Management Indonesia dengan AUM Rp5,25 triliun. Capaian ASHMORE DANA EKUITAS NUSANTARA terbilang cukup mengecewakan karena merosot dua peringkat dari posisi akhir 2018 yang saat itu masih berada di urutan kedua. Hal tersebut disebabkan oleh AUM-nya yang terpangkas Rp1,40 triliun (-21,01 persen).
Lalu terakhir di posisi kelima ditempati oleh MANDIRI SAHAM ATRAKTIF yang dikelola oleh PT PT Mandiri Manajemen Investasi dengan AUM Rp4,55 triliun. Capaian MANDIRI SAHAM ATRAKTIF terbilang cukup mengecewakan karena merosot dua peringkat dari posisi akhir 2018 yang saat itu masih berada di urutan ketiga. Hal tersebut disebabkan oleh AUM-nya yang berkurang Rp602,88 miliar (-11,70 persen).
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.