AUM Reksadana Pendapatan Tetap Terbesar Kedua, Ini 5 Produk Juaranya di Agustus
Reksadana pendapatan tetap menempati urutan kedua AUM terbesar atau mencapai Rp115 triliun
Reksadana pendapatan tetap menempati urutan kedua AUM terbesar atau mencapai Rp115 triliun
Bareksa.com - Industri reksadana di Indonesia kembali menunjukkan pertumbuhan pada bulan Agustus 2019. Hal tersebut yang tercermin dari meningkatnya nilai dana kelolaan (asset under management/AUM).
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diolah Bareksa, AUM industri reksadana tercatat Rp538,39 triliun per Agustus 2019, meningkat 0,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau Juli 2019 yang sebesar Rp535,62 triliun.
Sumber : data OJK, diolah Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Pertumbuhan yang dicatakan pada bulan Agustus 2019, merupakan kenaikan yang ketiga kali beruntun setelah pada Maret hingga Mei 2019 sempat mengalami penurunan.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp507,09 triliun, maka hingga Agustus 2019 AUM industri reksadana tanah air telah tumbuh 6,14 persen.
Sumber: OJK
Adapun jika dilihat berdasarkan jenisnya, per Agustus 2019 reksadana saham masih menjadi jenis reksadana dengan AUM terbesar, yakni mencapai Rp157,8 triliun atau setara dengan 29 persen dari total keseluruhan.
Kemudian berdasarkan jenis portofolionya, reksadana pendapatan tetap menempati urutan kedua AUM terbesar, yang mencapai Rp115 triliun atau menyumbang 21 persen terhadap total AUM industri reksadana.
Sumber : data OJK, diolah Bareksa
Dari total AUM reksadana pendapatan tetap yang sebesar Rp115 triliun, produk reksadana pendapatan tetap mana saja yang mencatatkan dana kelolaan terbesar per Agustus 2019?
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap AUM Terbesar per Agustus 2019
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Mengacu pada data tersebut, saat ini terdapat 5 produk reksadana pendapatan tetap dengan AUM terbesar. Produk Danamas Stabil yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management menjadi produk reksadana pendapatan tetap dengan AUM terbesar mencapai Rp7,46 triliun atau setara dengan 6,55 persen dari total AUM reksadana pendapatan tetap.
Berikutnya di urutan kedua Eastspring IDR Fixed Income Fund yang dikelola oleh PT Eastspring Investments Indonesia dengan AUM Rp6,59 triliun (5,79 persen), kemudian di urutan ketiga ABF Indonesia Bond Index Fund yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management dengan AUM Rp4,34 triliun (3,81 persen).
Kemudian di urutan keempat Manulife Dana Tetap Utama yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dengan AUM Rp4,02 triliun (3,53 persen), dan di urutan kelima Schroder Dana Mantap Plus IIyang dikelola oleh PT Schroder Investment Management Indonesia dengan AUM Rp1,87 triliun (1,64 persen).
Sebagai informasi, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Obligasi atau surat utang ini bisa yang diterbitkan oleh perusahaan (korporasi) maupun obligasi pemerintah.
Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham sehingga cocok untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun.
Karena itu, reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif (risk averse), yaitu tipikal investor yaglebih menyukai instrumen investasi yang aman dan takut jika pokok investasi (modal awal) akan berkurang. Selain itu, tipe investor ini juga merasa nyaman dengan instrumen investasi yang imbal hasilnya tidak terlalu besar tetapi bergerak stabil.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.