IndoSterling AM Resmi Beroperasi Hadirkan Reksadana Pasar Uang dan Saham
Untuk tiga tahun ke depan pihaknya akan mampu meraup dana investasi mencapai Rp3 triliun
Untuk tiga tahun ke depan pihaknya akan mampu meraup dana investasi mencapai Rp3 triliun
Bareksa.com – IndoSterling Group memberikan solusi manajemen investasi dengan melakukan grand launching IndoSterling Asset Manajemen (IAM). Kehadiran investasi ini ditandai dengan keluarnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada November 2018 kepada PT IndoSterling Aset Manajemen sebagai perusahaan manajer investasi.
Founder IndoSterling Group sekaligus komisaris IAM William Henley menyatakan, kehadiran IAM ini menjadi bagian penting dalam melengkapi ekosistem perekonomian, finansial, dan pasar modal di Indonesia.
“Inilah kami, IndoSterling Aset Manajemen. Hadir dan mengajak investor menjadi bagian dari powerful ecosystem yang berkontribusi, menyentuh hidup lebih banyak orang, membawa harapan dan perubahan, untuk dunia yang lebih baik,” kata William di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.
Promo Terbaru di Bareksa
Presiden Direktur IAM Njauw Djoeng San menjelaskan, produk yang ditawarkan ada dua jenis instrumen investasi. Keduanya adalah investasi Reksa Dana IndoSterling Pasar Uang dan Reksa Dana IndoSterling Ekuitas Liquid Plus.
"Return investasi ini diharapkan bisa lebih tinggi dari bunga deposito maupun kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),” ujarnya.
Djoeng San menargetkan untuk tiga tahun ke depan pihaknya akan mampu meraup dana investasi mencapai Rp3 triliun. Target investor yang diincarnya adalah beragam jenis nasabah, baik institusi maupun individual.
“Tentunya mereka yang membutuhkan keamanan investasi sekaligus merespons kebutuhan nasabah untuk mencapai tujuan keuangan mereka,” tambah dia.
Djoeng San menambahkan produk investasi yang hadir dengan mengusung tagline “Creating Value Beyond” ini tak semata-mata menawarkan produk yang mengejar keuntungan material saja.
Ia mengatakan para investor akan mendapatkan beneficiaries berupa manfaat sosial dengan hadirnya Philanthrophy Management yang menjadi wujud dari program Corporate Social Responsibility (CSR) IAM.
Untuk tahun pertama keberadaan IAM, Djoeng San menjelaskan, program CSR akan dijalankan dengan mengalokasikan 50 persen biaya pengelolaan (management fee) dari produk Reksa Dana IndoSterling Pasar Uang. Dana ini akan dialokasikan kepada tiga yayasan berbadan hukum. Ketiganya adalah Yayasan Pita Kuning, Yayasan Virtual Rescue Indonesia, dan Rumah FAYE.
Yayasan Pita Kuning merupakan lembaga yang memfokuskan perhatiannya dalam membantu para pasien kanker buat anak dan orang tidak mampu. Kemudian Yayasan Virtual Rescue Indonesia beraktifitas membangun jembatan gantung ke seluruh pelosok Indonesia. Sedangkan Rumah FAYE atau Yayasan Del menjalankan program advokasi dan pendampingan kepada anak-anak dan perempuan korban perdagangan manusia dan kejahatan seksual.
“IAM memilih tiga beneficiaries dengan sustainable development goals yang berbeda-beda. Tujuannya agar dana donasi itu bermanfaat lebih luas pada komunitas,” jelas Djoen San.
Sementara itu, Komisaris Utama IndoSterling Asset Manajemen Abraham Bastari mengatakan hadirnya Philanthropy Management dari IAM ini menjadi bagian penting buat mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. “Kepeduliaan semacam inilah yang diperlukan sekarang untuk merespons berbagai persoalan sosial dan ekonomi yang terjadi di negeri ini,” katanya.
Sebagai tambahan informasi, IndoSterling Aset Manajemen (IAM) merupakan produk investasi yang dikeluarkan oleh PT IndoSterling Group. Produk investasi ini sudah dinyatakan layak beroperasi oleh Ototritas Jasa Keuangan melalui surat No. KEP-75/D.04/2018 tertanggal 30 November 2018.
Kehadiran IAM ini disokong sejumlah nama yang telah berpengalaman di industri pasar modal dan keuangan Tanah Air seperti Abraham Bastari, William Henley, Bowo W Suhardjo, Ferina Tanzil, serta F Stevan Purba.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.