Saham HOKI Terbang 131 Persen Sejak Awal 2018, Tiga Reksadana Ini Ikut Terkerek
Penguatan saham HOKI terjadi saat indeks sektor konsumen dan IHSG justru melemah
Penguatan saham HOKI terjadi saat indeks sektor konsumen dan IHSG justru melemah
Bareksa.com - Saham-saham di sektor konsumen (consumer) masih menunjukkan tren yang melambat atau menurun sejak awal tahun 2018, seiring dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga masih mengalami tekanan. Namun, saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), yang masuk ke sektor konsumer di Bursa Efek Indonesia, justru memberikan keuntungan kepada para investor termasuk reksadana yang memegang saham ini di dalam portofolionya.
Indeks sektor konsumen (consumer) di Bursa Efek Indonesia sejak awal tahun 2018 hingga penutupan perdagangan Rabu kemarin 14 November 2018 (Year to Date) melambat atau menurun sebesar 9,70 persen. Pada saat yang sama, IHSG juga melemah 7,83 persen.
Namun, perlambatan di sektor konsumen ini berbeda hal dengan pergerakan harga saham HOKI. Saham HOKI telah mencatatkan kenaikan 131,10 persen secara Year to Date. Pada awal tahun, saham HOKI berada di level harga Rp 344 dan pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (14 November 2018) ditutup pada level Rp 795 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam setahun terakhir (per 14 November 2018), saham HOKI sudah menguat 120,83 persen sementara sektor konsumen melemah 10,15 persen.
Perbandingan Pergerakan Indeks Sektor Konsumen dengan Saham HOKI Setahun
Sumber : Bareksa.com
Portofolio Reksadana
Seiring dengan meningkatnya harga saham HOKI, kinerja sejumlah reksadana yang memiliki saham ini di portofolionya juga ikut memberikan keuntungan kepada investornya. Di marketplace Bareksa, setidaknya ada tiga produk reksadana saham yang memegang saham HOKI ini di dalam portofolionya.
Tiga produk itu adalah Simas Syariah Unggulan, Sucorinvest Maxi Fund, dan Sucorinvest Sharia Equity Fund, yang masing-masing dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management dan PT Sucor Asset Management.
Tabel Perbandingan Kinerja Reksadana Saham
Sumber : Bareksa.com
Dalam fund fact sheet periode September 2018, lima besar alokasi asset Simas Syariah Unggulan, yaitu pada saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), HOKI, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), PT M Cash Intergrasi Tbk (MCAS), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun hingga November 2018 sebesar 36,04 persen dan secara tahunan telah tumbuh 33,93 persen.
Kemudian, reksadana Sucorinvest Maxi Fund memiliki alokasi aset pada saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), HOKI, instrumen pasar uang, dan saham PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun hingga November 2018 sebesar 16,68 persen dan secara tahunan telah tumbuh 18,11 persen.
Perbandingan Return Reksadana Saham secara Year to Date (14 November 2018)
Sumber : Bareksa.com
Berdasarkan fund fact sheet September 2018, reksadana Sucorinvest Sharia Equity Fund memiliki alokasi aset pada saham ANTM, PT Bisi International Tbk (BISI), HOKI, PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI), dan PT Samindo Resources Tbk (MYOH).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun sebesar 13,78 persen (year to date). Sepanjang setahun terakhir Sucorinvest Sharia Equity Fund telah memberikan keuntungan sebesar 16,7 persen kepada para investornya.
Sesuai dengan portofolio yang membentuknya, reksadana saham rawan berfluktuasi atau bisa naik dan turun dalam jangka waktu pendek. Namun, bila dilihat dalam jangka panjang reksadana jenis ini bisa memberikan keuntungan yang tinggi.
Oleh sebab itu, bisa dibilang reksadana saham memiliki risiko fluktuasi yang tinggi tetapi berpotensi memberi keuntungan tinggi juga (high risk high return). Maka, produk ini cocok untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun dan bagi investor yang memiliki profil risiko tinggi.
Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA04/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.