BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

5 Reksadana Campuran Untung 9-25 Persen YtD 2018, Ini Isi Portofolionya

28 Agustus 2018
Tags:
5 Reksadana Campuran Untung 9-25 Persen YtD 2018, Ini Isi Portofolionya
Ilustrasi seorang investor di depan papan tulis menghitung keuntungan investasi reksadana, saham, obligasi, deposito yang tertera dalam gambar grafik perbandingan.

Indeks reksadana campuran yang mencatatkan return minus 3,73 persen YtD 2018

Bareksa.com – Sejak awal tahun hingga 27 Agustus 2018 (year to date/YtD), sebanyak lima produk reksadana campuran mencatatkan tingkat pengembalian (return) investasi 9-25,35 persen.

Perolehan lima produk tersebut melampaui indeks acuannya, yakni indeks reksadana campuran yang mencatatkan return minus 3,73 persen YtD 2018.

Empat perusahaan manajer investasi (MI) mewakili lima produk dengan return tertinggi YtD menjelang akhir Agustus tahun ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Keempat perusahaan itu adalah PT Archipelago Asset Management, PT Sinarmas Asset Management, PT Trimegah Asset Mangement dan PT Sucor Asset Management.

Lima produk reksadana yang tersedia di Bareksa dengan return tertinggi tersebut komposisinya masih sama dengan catatan pada Juli tahun ini.

Sinarmas Asset Management mewakilkan dua produknya dalam lima reksadana campuran dengan return tertinggi. Sementara tiga manajer investasi lainnya berkontribusi satu produk.

Berikut adalah lima produk reksadana campuran return tertinggi yang tersedia di Bareksa :

1. Archipelago Balance Fund

Reksadana campuran dengan return tertinggi dibukukan oleh produk Archipelago Balance Fund. Produk yang diluncurkan pada 11 Januari 2013 tersebut, hingga Juli 2018 telah memiliki dana kelolaan (asset under management/ AUM) Rp68,29 miliar.

Reksadana Archipelago Balance Fund memperoleh return 25,35 persen YtD 2018 per 27 Agustus. Return produk tersebut sejak diterbitkan pada 2013 hingga 27 Agustus 2018 sebesar 60,16 persen.

Kebijakan investasi produk itu adalah minimum 1-79 persen untuk masing-masing efek bersifat ekuitas, utang dan instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Terdapat lima saham dalam portofolio investasi reksadana tersebut, yakni saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Industri dan Perdagagnan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Reksadana Archipelago Balance Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp100 ribu. Bank kustodian reksadana ini adalah Bank DBS Indonesia.

2. Simas Satu

Produk reksadana campuran yang mencetak return tertinggi kedua adalah Simas Satu. Produ milik Sinarmas Asset Management itu diterbitkan pada 15 Januari 2001 tersebut, hingga Juli 2018 memiliki AUM Rp303,63 miliar.

Produk Simas Satu berhasil mencatatkan return 16,77 persen YtD 27 Agustus 2018. Sementara sejak diterbitkan pada 2001, produk Simas Satu berhasil mencetak return 614,55 persen.

Kebijakan investasi produk itu adalah minimum 10 persen dan maksimum 79 persen pada efek ekuitas. Kemudian minimum 2 persen dan maksimum 79 persen di instrumen pasar uang dan efek pendapatan tetap.

Lima portofolio saham yang paling banyak dalam produk itu adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimi Tbk (TKIM) dan PT Tiphone Mobile Tbk (TELE).

Investor dapat membeli produk Simas Satu di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal Rp100 ribu.

3. TRIM Kombinasi 2

TRIM Kombinasi 2 menempati posisi ketiga reksadana campuran dengan return tertinggi YtD 27 Agustus 2018, menggantikan posisi yang sebelumnya ditempati Sucorinvest Flexi Fund bulan lalu.

TRIM Kombinasi 2 merupakan produk reksadana campuran yang dikelola Trimegah Asset Management. Sejak diluncurkan 10 November 2006 hingga Juli 2018, produk itu memiliki AUM Rp34,48 miliar.

TRIM Kombinasi 2 tercatat memperoleh return YtD 27 Agustus 2018 sebesar 11,89 persen. Reksadana ini mencetak return 137,68 persen sejak diluncurkan pada 2006.

Kebijakan investasinya ialah 30 – 75 persen dalam efek saham dan 20-50 persen dalam efek surat utang dan pasar uang. Lima saham dalam top holding portofolionya di antaranya PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Investor dapat membeli produk TRIM Kombinasi 2 di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal Rp100 ribu.

4. Sucorinvest Flexi Fund

Sucorinvest Flexi Fund adalah reksadana milik PT Sucor Asset Management yang diluncurkan pada 6 Desember 2006. Total AUM produk ini Rp372,53 miliar per Juli 2018.

Return Sucorinvest Flexi Fund YtD 27 Agustus 2018 sebesar 13,25 persen. Sementara, sejak diluncurkan pada 2006 hingga saat ini return reksadana ini 343,5 persen.

Kebijakan investasi reksadana Sucorinvest Flexi Fund adalah minimum 5 persen dan maksimum 75 persen untuk efek ekuitas, surat utang serta instrumen pasar uang.

Lima portofolio terbesar dalam produk Sucorinvest Flexi Fund adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) serta sFR0064 dan Obligasi BKLJ III Mandala Multiffinance tahap I Tahun 2018 seri B.

Investor dapat membeli produk Sucorinvest Flexi Fund di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal Rp100 ribu.

5. Simas Satu Prima

Satu lagi produk reksadana campuran milik Sinarmas Asset Management yang memperoleh return terbaik adalah Simas Satu Prima. Produk ini diluncurkan pada 18 Desember 2012 dan memiliki AUM per Juli 2018 senilai Rp69,99 miliar.

Simas Satu Prima memperoleh return 9,14 persen YtD 27 Agustus 2018. Sedangkan sejak diluncurkan 2012, produk tersebut memperoleh return 47,92 persen.

Kebijakan investasi Simas Satu Prima adalah minimum 5 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersiat ekuitas, surat utang, efek beragun aset dan pasar uang.

Top 5 holding portofolio dalam reksadana ini yakni saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Tiphone Mobile Tbk (TELE) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Investor dapat membeli produk Simas Satu di Bareksa dengan nilai minimum pembelian awal sebesar Rp200 ribu.

Tertarik untuk mulai berinvestasi di reksadana?

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua