Pasar Modal Bergejolak Sepekan Terakhir, Ini Lima Reksadana yang Tahan Banting
Dalam sepekan terakhir yakni tanggal 4 - 10 September, IHSG anjlok 1,26 persen
Dalam sepekan terakhir yakni tanggal 4 - 10 September, IHSG anjlok 1,26 persen
Bareksa.com - Melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah dalam sepekan terakhir telah mengakibatkan pasar modal dalam negeri bergejolak.
Sepekan terakhir, rupiah tertekan dalam dan melampaui level psikologisnya di Rp15.000 per dolar Amerika Serikat. Berdasarkan data Investing.com, Selasa pekan lalu di pasar spot rupiah sempat menyentuh Rp15.029 per dolar AS.
Tekanan itu berlanjut hingga Rabu, 5 September di mana rupiah sempat menyentuh level Rp15.023 per dolar AS pada pukul 07.45, berdasarkan data Investing.com. Kemudian rupiah menguat jadi Rp14.957 pada pukul 09.00.
Promo Terbaru di Bareksa
Tekanan yang terjadi pada rupiah juga mengakibatkan terjadinya gejolak di pasar saham. Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 5 September 2018 anjlok dalam atau minus 3,76 persen ke level 5.683,5. Penurunan ini merupakan yang terdalam sepanjang 2018.
IHSG pada Rabu pekan lalu pukul 14.30 WIB sempat anjlok 4,7 persen di level 5.627. Hasil riset DBS bahkan menyebutkan pasar keuangan Indonesia terus merasakan ketegangan dari emerging market sell off.
Perbandingan Kinerja IHSG dan Benchmark Indeks Reksadana 4-10 September 2018
Sumber : Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, dalam sepekan terakhir yakni tanggal 4 - 10 September, IHSG anjlok 1,26 persen. Tidak berbeda, indek reksadana saham ikut terperosok 1,57 persen dan indeks reksadana campuran turun 1,35 persen.
Indeks reksadana saham dan campuran wajar turun mengikuti turunnya IHSG karena terdapat saham dalam portofolio investasinya.
Sedangkan indeks reksadana pendapatan tetap turunnya tidak terlalu dalam atau hanya 0,85 persen dalam sepekan terakhir. Sebab reksadana jenis ini mayoritas investasinya ditempatkan di obligasi.
Indeks reksadana pasar uang adalah yang menjadi satu-satunya reksadana yang tidak mencatatkan return negatif dalam sepekan terakhir. Indeks reksadana pasar uang mencetak return flat atau 0 persen.
Sebab reksadana jenis ini melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
Tercatat dalam daftar produk yang ada di Bareksa, reksadana yang berhasil mencetak return positif dalam sepekan terakhir didominasi oleh jenis pasar uang.
Ada 20 produk reksadana yang membukukan keuntungan dalam sepekan terakhir. Dari 20 produk tersebut, 17 produk merupakan jenis pasar uang dan hanya 3 produk jenis pendapatan tetap.
Dalam daftar 20 produk reksadana yang mampu bertahan di tengah penurunan IHSG, lima di antaranya mencetak return 0,1 – 0,23 persen dalam sepekan terakhir.
Lima Reksadana Return Tertinggi Sepekan Terakhir (4-10 September 2018)
Sumber : Bareksa
Di peringkat pertama diduduki oleh Trimegah Kas Syariah, produk reksadana pasar uang ini memperoleh keuntungan 0,23 persen dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan fund fact sheet Agustus 2018, reksadana ini mengalokasikan portofilo investasi pada Sukuk Ijarah BKLJT II INDOSAT II – 2017, Sukuk MDRB BKLJ Indonesia Exim Bank I Thp I Thn 2018 SR A, Sukuk MDRB BKLJ I Astra Sedaya Finance, Sukuk MDRBH BKLJT III Adira Finance II Thn 2018 SR A, dan Sukuk MDRBH BKLJT III Adira Finance Thp I Thn 2017 SR A.
Di urutan kedua ada reksadana Lancar Victoria Merkurius yang berhasil mencetak return 0,12 persen dalam sepekan terakhir. Berdasarkan fund fact sheet per Juli 2018, alokasi portofolio investasi reksadana ini ditempatkan di deposito PT Bank Banten Tbk, PT Bank Jambi, PT Bank JTrust Indonesia Tbk, PT Bank Jateng serta PT Bank Panin Syariah Tbk.
Kemudian di urutan ketiga, keempat, dan kelima, ada reksadana Sucorinvest Money Market Fund, Pinnacle Money Market Fund, serta Bahana Likuid Syariah yang masing-masing mencetak return 0,11 persen.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.