Strategi Menyiapkan Biaya Kuliah dengan Menabung di Reksa Dana, Simak Ulasannya
Dengan inflasi biaya pendidikan sekitar 15 per tahun, maka biaya kuliah di masa mendatang akan berlipat-lipat
Dengan inflasi biaya pendidikan sekitar 15 per tahun, maka biaya kuliah di masa mendatang akan berlipat-lipat
Bareksa.com – Menyiapkan biaya pendidikan untuk anak sering menjadi masalah besar dalam keluarga. Apalagi biaya pendidikan tinggi atau kuliah di universitas. Jika tidak disiapkan jauh-jauh hari, maka akan cukup merepotkan, sebab biayanya memang tidak sedikit. Selain biaya yang harus dibayar ke kampus, masih ditambah anggaran untuk biaya hidup anak selama kuliah.
Karena itu, persiapan biaya pendidikan perlu dilakukan jauh-jauh hari agar saat waktunya tiba kita tidak merasa terbebani karena telah memiliki investasi untuk membiayai kuliah tersebut. Adapun untuk biaya pendidikan sekolah dasar dan menengah pertama di sekolah negeri, saat ini diberlakukan gratis seiring program wajib belajar oleh pemerintah.
Bareksa mencoba melakukan simulasi biaya kuliah saat ini yang kemudian diperkirakan nilai besaran biaya kuliah di masa mendatang dengan mempertimbangkan inflasi biaya pendidikan. Namun ini hanya untuk biaya kuliah yang dibayarkan ke kampus atau perguruan tinggi, tidak termasuk biaya hidup dan akomodasi anak selama menjalankan kuliah.
Inflasi Biaya Pendidikan Sekitar 15 Persen per Tahun
Salah satu kampus swasta di Jakarta yang berfokus di bidang keilmuan ekonomi saat ini memberlakukan biaya kuliah per semester sekitar Rp 5 juta. Diperkirakan total biaya yang akan dikeluarkan hingga lulus nanti dengan asumsi menjalani kuliah 8 semester adalah Rp 40 juta. Angka itu belum termasuk uang gedung dan keperluan lain seperti buku, transportasi, dan lain-lain. Kita asumsikan dengan tambahan biaya-biaya tersebut maka total keperluan biaya hingga lulus kuliah adalah sekitar Rp 55 juta.
Dengan tingkat inflasi biaya pendidikan yang berkisar 15 persen per tahun, maka biaya kuliah pada 16 tahun mendatang menjadi sekitar Rp 514 juta. Biaya ini juga belum termasuk biaya hidup dan kebutuhan lain-lainnya. Dengan biaya sebesar itu, artinya jika kita menyiapkan dana lebih dini maka akan semakin baik.
Diasumsikan anak Anda saat ini baru berusia 3 tahun, maka saat inilah waktu yang tepat untuk memulai menabung biaya kuliahnya. Dengan begitu, maka uang yang harus Anda tabung per bulannya jumlahnya tidaklah besar. Artinya semakin awal kita menabung untuk biaya pendidikan anak, misalnya saat anak masih di usia 1 tahun, maka nilai tabungan yang harus disiapkan per bulan menjadi lebih kecil.
Maka itu jika Anda menyiapkan lebih awal maka akan semakin baik. Sebab semakin lambat kita menyiapkan dana kuliah anak, maka akan semakin besar jumlah nilai tabungan per bulannya yang harus disiapkan.
Simulasi Menabung di Reksa Dana
Melihat besarnya dana yang harus disediakan untuk biaya kuliah tersebut, maka dibutuhkan strategi jitu untuk menyiapkannya. Jika hanya menabung di bank, maka bunga atau keuntungan yang didapat rata-rata hanya sekitar 2 persen per tahun dan itupun masih dipotong pajak. Kemudian jika ditempatkan di deposito, maka bunga atau keuntungan didapatkan di kisaran 5 persen per tahun.
Bila Anda memilih strategi berinvestasi seperti investasi reksa dana dalam menyiapkan tabungan biaya kuliah tersebut, maka hasilnya akan jauh lebih besar. Kok bisa? Simak simulasi berikut;
Misalkan saja sejak 16 tahun lalu Anda sudah berinvestasi di salah satu reksa dana saham yaitu BNP Paribas Pesona dengan nilai investasi awal sebesar Rp 250 ribu dan rutin menambah dana (top up) setiap bulannya sebesar Rp 500 ribu tiap tanggal 1 dengan cara autodebet, seperti yang tampak pada tabel berikut;
Sumber : Bareksa.com
Hasilnya, uang yang jika Anda kumpulkan selama 16 tahun tersebut hanya terkumpul sekitar Rp 96,25 juta, namun jika diinvestasikan di reksa dana saham, maka uang tersebut telah berkembang menjadi Rp 515 juta lebih atau tumbuh sekitar 435,15 persen dalam kurun waktu 16 tahun. Jika dihitung secara rata-rata per tahun, maka nilai investasi Anda memberikan imbal hasil sekitar 27 persen per tahun.
Dengan begitu, Anda sudah berhasil menyiapkan tabungan untuk biaya kuliah hingga lulus dari menabung di reksa dana dalam waktu 16 tahun. Selengkapnya lihat simulasi hasil investasi pada grafik berikut;
Sumber : Bareksa.com
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.