AUM Mencapai Rp5,26 T, Reksa Dana Ini Pilihan Investasi Likuid & Stabil
Mandiri Investasi Pasar Uang dapat menjadi produk alternatif dalam menyimpan dana jangka pendek
Mandiri Investasi Pasar Uang dapat menjadi produk alternatif dalam menyimpan dana jangka pendek
Bareksa.com – Dalam berinvestasi reksa dana, salah satu faktor yang bisa menjadi sisi unggul dari sebuah manajer investasi adalah besaran dana kelolaan atau asset under management (AUM). Bagi investor, reksa dana yang memiliki dana kelolaan besar juga menawarkan kelebihan yakni ketersediaan dana untuk segera dicairkan (likuiditas).
Berdasarkan data Bareksa, salah satu produk reksa dana pasar uang yakni Mandiri Investa Pasar Uang, dapat menjadi pilihan alternatif masyarakat dalam menyimpan dana untuk jangka pendek. Reksa dana kelolaan Mandiri Manajemen Investasi ini tercatat memiliki dana kelolaan mencapai Rp5,26 triliun per akhir Januari 2017, terbesar di antara produk sejenis lainnya.
Dengan dana kelolaan yang sangat besar ini, masyarakat tidak perlu khawatir akan sulit untuk mencairkan dananya kapan saja sekalipun dengan kebutuhan dana yang relatif besar. Sebab, terkadang dalam pengelolaan investasi ini apabila terjadi penarikan dana yang besar dan dana kelolaan yang dimiliki, sang pengelola investasi harus melikuidasi aset yang ada dalam portofolio terlebih dahulu, sehingga akan mempengaruhi kinerja reksa dana tersebut.
Risiko likuiditas itu sangat minim bagi reksa dana pasar uang kelolaan PT Mandiri Manajemen Investasi ini. Oleh karena itu, reksa dana ini sangat cocok bagi investor yang memiliki tujuan keuangan dalam jangka pendek (kurang dari setahun).
Pada laporan kinerja reksa dana (fund fact sheet), reksa dana yang diluncurkan sejak tahun 2004 ini memiliki komposisi aset mayoritas pada obligasi jangka pendek dengan porsi 56,01 persen dari total aset dan sisanya sekitar 43,99 ditempatkan pada deposito.
Apabila melihat tren penurunan suku bunga acuan BI 7 days (reverse) repo rate yang cenderung turun sejak April 2016 lalu di level 5,5 persen hingga menjadi 4,75 persen per Februari 2017, hal ini turut memberikan dampak terhadap menyusutnya kinerja reksa dana pasar uang. Seperti diketahui, imbal hasil dari deposito yang menjadi salah satu aset dasar pengelolaan investasi ikut menurun akibat bunga acuan yang turun.
Data Bareksa menunjukkan return indeks reksa dana pasar uang turun hingga minus 0,59 persen dalam sebulan terakhir ini. Kendati demikian, hal tersebut tak lantas terjadi pada reksa dana Mandiri Investasi pasar uang ini yang justru tetap tumbuh stabil dengan return 0,44 persen di periode yang sama. Lebih jelasnya terlihat pada grafik di bawah ini.
Grafik: Perbandingan Return Mandiri Investa Pasar Uang dengan Benchmark, Periode Satu Bulan
Sumber: bareksa.com
Hal ini terjadi karena pertumbuhan return reksa dana ini juga ditopang oleh pergerakan obligasi yang memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan deposito seperti yang tercantum pada fund fact sheet. Indeks obligasi komposit pada Indonesia Bond Princing Agency (IBPA) tercatat naik 0,93 persen dari 211,74 menjadi 213,70 dalam sebulan terakhir ini. (Baca juga: Kenapa Reksa Dana Pasar Uang Aman dan Bisa Lebih Untung dari Deposito)
Apabila dibandingkan dengan deposito atau tabungan, potensi keuntungan (return) yang dihasilkan oleh reksa dana ini cukup menarik. Dalam setahun terakhir, dengan keuntungan bersih tanpa dipotong pajak, reksa dana ini tercatat menghasilkan return 5,95 persen. Hasil ini masih lebih besar dari bunga deposito yang saat ini sekitar 5-6 persen per tahun (belum termasuk dipotong pajak 20 persen).
Selain itu, reksa dana Mandiri Investa Pasar Uang pun dapat dimulai dengan dana yang sangat terjangkau yakni hanya Rp50.000 saja. Reksa dana ini juga sangat cocok untuk investor pemula yang menginginkan keamanan dalam penyimpanan uangnya, dengan potensi keuntungan masih berada di atas bunga tabungan atau deposito. (hm)
*
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.