Bunga Deposito Menyusut, Investor Beralih ke Reksa Dana Pasar Uang
Untuk keuntungan lebih besar, Investor tempatkan dana di deposito berjangka lebih panjang dan reksa dana pasar uang.
Untuk keuntungan lebih besar, Investor tempatkan dana di deposito berjangka lebih panjang dan reksa dana pasar uang.
Bareksa.com – Pada Kamis 19 Mei 2016, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) tetap berada di level 6,75 persen. Diharapkan dengan mempertahankan BI rate ini, pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga.
Sejak awal tahun 2016, BI sudah beberapa kali melakukan pemangkasan terhadap BI Rate. Pertama, suku bunga acuan itu diturunkan dari 7,25 persen menjadi 7,00 persen pada bulan Januari. Kemudian pemangkasan BI rate selanjutnya sebesar 25 basis poin pada bulan maret menjadi 6,75 dan hingga kini BI rate tetap bertahan di level 6,75 persen.
Penurunan BI rate ini, tidak hanya mempengaruhi penurunan pada tingkat suku bunga kredit perbankan saja, tetapi juga mempengaruhi tingkat suku bunga simpanan (deposito) perbankan. Bunga deposito yang menurun akan memberikan keuntungan yang kecil bagi investor. Deposito perbankan ini, menjadi salah satu pilihan alternatif investor dalam menyimpan uang yang relatif aman karena memiliki risiko fluktuasi pasar yang rendah.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), pasca BI rate dipangkas pada bulan Februari menjadi 7,00 persen, jumlah simpanan berjangka 3 bulan mengalami penurunan dari Rp583,90 triliun menjadi Rp551,92 triliun atau turun 5,48 persen. Sementara pertumbuhan simpanan berjangka 1 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan mengalami peningkatan masing-masing 6,76 persen, 14,45 persen dan 2,96 persen. seperti yang tampak pada grafik dibawah ini.
Grafik: Pertumbuhan Simpanan Berjangka (deposito)
Sumber: BI.go.id
Setelah BI Rate turun dan diikuti dengan suku bunga deposito yang menurun, membuat sebagian besar melakukan shifting (pengalihan) dari simpanan berjangka pendek ke simpan berjangka yang lebih panjang. Seperti yang terlihat pada grafik, bila dibandingkan dengan pertumbuhan simpanan berjangka 1 bulan dan 3 bulan, simpanan deposito berjangka 6 bulan mengalami kenaikan paling besar di bulan Februari, yakni 14,45 persen. Simpanan berjangka 6 bulan ini mengalami kenaikan dari Rp193,11 triliun menjadi Rp221,01 triliun.
Langkah shifting ini dilakukan oleh para investor guna mendapatkan keuntungan bunga deposito yang lebih tinggi. Sebab semakin panjang jangka waktu deposito perbankan maka bunga yang ditawarkan oleh pihak bank akan semakin tinggi.
Saat ini rata-rata bunga deposito beberapa bank besar yang berjangka waktu 1 bulan dengan dana simpanan dibawah Rp100 juta sebesar 4,25 persen per tahun. Sedangkan deposito dengan jangka waktu 6 bulan memberikan bunga sebesar 6 persen per tahun.
Bunga deposito yang turut mengempis ini, juga membuat para investor mengalihkan dananya ke instrumen investasi reksa dana pasar uang sebagai alternatif tempat menyimpan dana yang cukup aman. Seperti diketahui, reksa dana pasar uang ini menempatkan asetnya juga pada deposito yang memiliki risiko fluktuasi pasar yang rendah.
(Baca juga: Investasi Apa Yang Pas Saat Bunga Deposito Menciut)
Sejak awal tahun hingga saat ini, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksa dana pasar uang juga tercatat telah mengalami peningkatan sebesar 15,11 persen. Pertumbuhan AUM reksa dana pasar uang paling besar juga terjadi pada bulan Februari yang mencapai 16,72 persen dari Rp26,73 triliun menjadi Rp31,20 triliun seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini.
Grafik: Pertumbuhan Dana Kelolaan (Asset Under Management/AUM) dan Nilai Unit Penyertaan (UP)
Sumber: Bareksa.com
Meski reksa dana pasar uang ini menempatkan asetnya pada deposito, return (keuntungan) yang dihasilkan berpotensi melebihi bunga deposito. Hal ini dikarenakan Manajer Investasi yang mengelola reksa dana menempatkan dana deposito dengan jumlah yang besar, sehingga dapat melakukan penawaran pada pihak bank untuk mendapatkan bunga yang lebih besar dibandingkan dengan nasabah deposito individu (retail).
Selain itu, hasil return reksa dana pasar uang tidak dikenakan pajak seperti pada bunga deposito, yang dikenakan pajak final sebesar 20 persen dan biaya administrasi lainnya. Reksa dana pasar uang juga memiliki beberapa keunggulan lain dibandingkan dengan deposito, termasuk jumlah minimal investasi hingga kemudahan pencairan. (Baca Juga: Bunga Deposito Berpotensi Menciut, Reksa Dana Pasar Uang Bisa Jadi Pilihan)
Tabel: Data Historikal Return Indeks Reksa dana Pasar Uang
Sumber: Bareksa.com
Dalam hal ini, reksa dana yang memiliki risiko rendah ternyata berpotensi menghasilkan return (keuntungan) yang lebih besar daripada bunga deposito, sehingga menjadikannya sebagai alternatif pilihan investasi yang menarik bagi investor. Maka, pada saat BI Rate turun yang dapat menciutkan bunga deposito, banyak investor membeli reksa dana pasar uang dengan tujuan mendapat potensi keuntungan lebih besar untuk investasi jangka pendek (kurang dari satu tahun).
***
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.