FUND FLASH: Pasar Saham Terpuruk Akhir November, Return Reksa Dana Saham Membaik
Penurunan return indeks reksa dana saham mulai membaik, kini hanya minus 0,99 persen sebulan
Penurunan return indeks reksa dana saham mulai membaik, kini hanya minus 0,99 persen sebulan
Bareksa.com - Berikut reksa dana dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:
Reksa Dana Saham : Pacific Equity Fund (4,68%)
Reksa Dana Saham Syariah : Avrist Equity-Amar Syariah (0,01%)
Promo Terbaru di Bareksa
Reksa Dana Campuran : Pacific Balance Fund (12,00%)
Reksa Dana Campuran Syariah : Pacific Balance Syariah (1,84%)
Reksa Dana Pendapatan Tetap : Kehati Lestari (2,98%)
Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : Medali Syariah (1,28%)
Reksa Dana Pasar Uang : Mandiri Investa Kapital Atraktif (1,60%)
Reksa Dana Pasar Uang Syariah : BNI AM Dana Lancar Syariah (0,57%)
Benchmark Reksa Dana
Inflasi Oktober (0,08%)
Bunga Deposito November Setelah Dikurangi Pajak (0,47%)
IHSG (-0,20%)
Indeks Reksa Dana Saham (-0,99%)
Indeks Reksa Dana Saham Syariah (-2,49%)
Indeks Reksa Dana Campuran (-0,23%)
Indeks Reksa Dana Campuran Syariah (-0,64%)
Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (1,14%)
Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah (1,35%)
Indeks Reksa Dana Pasar Uang (0,22%)
Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah (0,27%)
Berita Terkait Investasi
Berikut sejumlah berita terkait investasi yang dirangkum dari surat kabar nasional:
Permintaan Meningkat, Inflasi November Diperkirakan Sebesar 0,2%
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi kembali terjadi pada November 2015, setelah mengalami deflasi dua bulan berturut-turut pada September dan Oktober masing-masing 0,05 dan 0,08 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan wajar terjadi inflasi pada November karena secara musiman permintaan terhadap bahan makanan cukup meningkat.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi November sebesar 0,2 persen, dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan daging ayam dan beras.
Bursa Saham Diterpa Ketidakpastian
Menutup November 2015, pasar saham terpuruk. Sentimen inflasi, rencana penaikan suku bunga acuan AS, dan prospek yuan membayangi pasar saham dan surat utang sehingga memaksa sekuritas asing menyeimbangkan portofolionya.
IHSG kemarin ditutup turun 2,5 persen ke level 4.446,46 dengan total jual bersih sepanjang tahun berjalan menjadi Rp21,17 triliun. William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, menilai aksi jual bersih investor asing kemarin disebabkan aksi sejumlah hedge fund yang sedang menyeimbangkan portofolio sahamnya. William mengingatkan bursa Indonesia masih mencatatkan inflow sekitar Rp17 triliun sejak awal 2013 hingga kemarin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.