BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Bermitra dengan Commonwealth, Ashmore Tawarkan Reksa Dana Progresif & Ekuitas

Bareksa07 Juli 2015
Tags:
Bermitra dengan Commonwealth, Ashmore Tawarkan Reksa Dana Progresif & Ekuitas
Indeks Reksa Dana di Bareksa.com. (Bareksa.com/Alfin Tofler)

Dana Progresif Nusantara mengalokasikan 50% asetnya di saham small caps

Bareksa.com - PT Ashmore Asset Mangement Indonesia bekerja sama dengan Commonwealth Bank Indonesia memasarkan dua produk reksa dana saham unggulannya. Dua produk itu, Ashmore Dana Ekuitas Nusantara dan Ashmore Dana Progresif yang ditawarkan melalui jaringan Commonwealth Bank di 91 cabang di 32 kota seluruh Indonesia.

Direktur Ashmore Asset Management Indonesia Arief Wana mengatakan kemitraan dengan Commonwealth memperluas cakupan nasabah reksa dana nasional. Pasalnya, Ashmore dan Commonwealth tidak hanya berfokus pada individu dan institusi berskala besar, tetapi juga pada usaha kecil dan menengah.

"Karakter reksa dana kami sesuai dengan segmen nasabah Commonwealth Bank yang mayoritas berada pada usia produktif serta agresif dalam melakukan akumulasi kekayaan. Ashmore menawarkan peluang berinvestasi pada saham emiten yang masih dalam fase pertumbuhan, belum menarik minat mayoritas investor, tapi memiliki potensi luar biasa dalam jangka panjang," kata Arief dalam peluncuran kerja sama itu di Jakarta 7 Juli 2015.

Promo Terbaru di Bareksa

Dia menjelaskan bahwa Dana Progresif Nusantara berfokus pada saham berkapitalisasi kecil (small cap) dengan 50 persen portofolio investasi ke emiten dengan market cap kurang dari Rp30 triliun. Sementara itu, Dana Ekuitas Nusantara berfokus pada saham big cap dengan kapitalisasi lebih dari Rp30 triliun. Kedua produk ditujukan untuk keuntungan jangka panjang dengan investasi pada sekuritas saham.

Ashmore Indonesia, anak usaha dari manajer investasi di Inggris Ashmore Investment Management, baru beroperasi kurang dari tiga tahun. Kedua produk unggulannya baru efektif sejak Februari 2013. Akan tetapi, keduanya sejak diluncurkan sudah dapat mengalahkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan grafik di bawah, Dana Progresif Nusantara dapat bertumbuh 33,3 persen sejak peluncurannya pada 11 Februari 2015 hingga 6 Juli 2015. Pada periode yang sama, Dana Ekuitas Nusantara juga bertumbuh 22,5 persen. Keduanya mengalahkan pertumbuhan IHSG yang hanya mencapai 9,18 persen dalam jangka waktu kurang dari tiga tahun.

Grafik Perbandingan Return Reksa Dana Ashmore Vs. IHSG

Illustration

Sumber: Bareksa

Atas dasar itulah, Commonwealth mau bekerja sama dengan manajer investasi ini. Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia Tony Costa menyambut kemitraan strategis tersebut bersama Ashmore.

"Commonwealth Bank dan Ashmore merupakan penyedia layanan keuangan terpercaya yang memiliki komitmen untuk menyediakan apa yang menjadi kebutuhan para nasabah, rangkaian produk investasi yang lebih beragam untuk kebutuhan investasi jangka panjang mereka," ujarnya dalam kesempatan sama.

Strategi Portofolio

Arief Wana mengakui memang sulit untuk berinvestasi pada saham berkapitalisasi menengah dan kecil. Pasalnya, dibutuhkan sumber daya (resources) dan pengetahuan (intelligence) yang cukup. Saham-saham kecil tidak banyak diketahui orang dan sangat sedikit riset yang meneliti mereka. "Namun, mereka memiliki potensi karena biasanya menjadi target akuisisi. Ini menjadi peluang yang luar biasa," ujarnya.

Berdasarkan laporan reksa dana bulanan per 30 Juni 2015, Ashmore Dana Progresif mengalokasikan 50,95 persen portofolionya dalam ekuitas berkapitalisasi kecil dan 37,22 persen di yang berkapitalisasi besar. Sementara sisanya ditanamkan pada instrumen pasar uang. Lima saham terbesar yang menjadi primadona adalah ASII, BMRI, BBRI, MIKA dan TLKM.

Di sisi lain, alokasi aset untuk Dana Ekuitas Nusantara mencapai 84,36 persen pada ekuitas dan sisanya 15,64 persen pada instrumen pasar uang. Arief mengatakan sekitar 20 - 35 persen dari aset ada di saham small caps. Mirip dengan Dana Progresif, Dana Ekuitas masuk di lima saham terbesar yaitu ASII, BBCA, BMRI, BBRI dan TLKM.

Di saat pasar volatil, Arief melanjutkan, Ashmore mencadangkan kas yang cukup besar untuk menghadapi koreksi pasar. Kas itu akan ditanamkan ke dalam sektor pilihan dan saat pasar pulih, dua produk reksa dana itu siap menikmati pertumbuhan.

"Sektor favorit memiliki pertumbuhan lebih tinggi terutama infrastruktur dan kontraktor. Ini merupakan momentum positif dalam jangka pendek karena pemerintah mengalokasikan dana APBN untuk infrastruktur cukup besar," ujarnya.

Selain itu dia mengatakan, dengan kondisi IHSG yang saat ini sedang lemah, valuasi saham menjadi menarik karena saham bagus dapat dibeli dengan harga murah. Penurunan IHSG juga dimotori oleh keluarnya dana asing yang melihat perlambatan ekonomi Indonesia. Arus dana asing keluar sudah mencapai Rp11,68 triliun sejak awal tahun hingga 6 Juli 2016.

Grafik Keluarnya Dana Asing & IHSG

Illustration

Sumber: Bareksa

Selain infrastruktur untuk jangka pendek, sektor yang terlihat menarik untuk jangka menengah dan panjang adalah properti karena diskonnya cukup besar. "Sebagian besar properti juga masuk ke dalam kategori small cap," ujarnya.

Meski IHSG sudah turun 5,93 persen sejak awal tahun, Arief percaya bahwa indeks saham itu akan kembali pulih dan menarik investor asing masuk ke pasar modal Indonesia. Hal itu tentunya didorong dengan pergerakan pemerintah untuk mendorong perkembangan infrastruktur.

"Investor asing akan melihat pergerakan reformasi pemerintah. Sejumlah penyertaan modal melalui rights issue BUMN WIKA dan Waskita mulai jalan, proyek tol Trans Jawa dan Sumatra juga bergulir. Kuartal ketiga akan tumbuh seiring dengan government spending yang lebih baik dibanding kuartal pertama dan kedua."

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua